Ditulis oleh Hamid Basyaib
Seorang pengamen memainkan biolanya selama 45 menit di stasiun kereta bawah tanah New York. Sejumlah orang berhenti sejenak untuk mendengarkan. Beberapa orang bertepuk tangan kecil. Lalu semuanya kembali bergegas sebelum pengamen itu mengakhiri lagunya.
Sore itu ia mendapatkan sekitar 30 dolar–semuanya recehan yang dilemparkan orang ke kotak biolanya.
Mereka tidak tahu: pengamen itu adalah Joshua Bell, salah satu musisi terbaik di dunia. Di stasiun itu ia memainkan sejumlah caprice Niccolo Paganini yang sangat rumit, dengan biola Stradivarius seharga 3,5 juta dolar.
Dua hari sebelum mengamen di stasiun itu Joshua Bell bermain di sebuah teater di Boston, dengan harga tiket rata-rata 100 dolar, tanpa ada satu pun kursi yang tersisa.
Hal luar biasa dalam lingkungan yang biasa memang sering diabaikan dan dianggap remeh. Inilah kesimpulan dari eksperimen Joshua Bell dan tim penelitinya.
Di mana-mana selalu ada orang-orang berbakat dan cemerlang yang tidak mendapat pengakuan dan penghargaan yang layak. Tapi begitu mereka mempersenjatai diri dengan nilai dan keyakinan, dan menjauh dari lingkungan yang tidak apresiatif, mereka berkembang dan tumbuh.
Naluri Anda memberi Anda isyarat yang tajam. Jika mau mendengarkannya dengan cermat dan rendah hati, Anda akan tahu di mana tempat terbaik bagi Anda.
Pergilah ke sana–ke tempat Anda dinilai dan dihargai dengan selayaknya.