OPINI  

Embu Ngiu: Dari Tempat Angker Jadi Tempat Sakral

Avatar of Redaksi Krebadia
Embu Ngiu: Dari Tempat Angker Jadi Tempat Sakral
FOTO: Putra Nggai/Facebook

Ditulis oleh Irenius Lagung

Wolo (Gunung) Embu Ngiu bakal iadi salah satu destinasi wisata rohani masa depan. Di sana bertakgta Patung Maria. Dan sebentar lagi, persis di puncaknya akan bertajhta patung Bunda Maria Bunda Segala Bangsa.

Lokasinya sangat strategis. Berada di sisi selatan tenggara kampung Watunggong, Tanah Rata, gunung/bukit ini menyimpan cerita sejarah menarik.

Konon, gunung/bukit itu dinamakan Embu karena di sana hidup makhluk bertubuh pendek dengan payudara nan panjang, yang dalam bahasa setempat disebut Embu Ngiu.

Sosok serupa, jika saya tidak salah, mirip kisah tentang Ebu Lobo di Nagekeo.

Di masa lalu, Embu Ngiu dikenal sebagai salah satu benteng pemantau musuh yang datang dari arah utara Mabha Sike, Mabha Kiso, dan Pomarepu.

Sisa-sisa benteng itu masih tampak hingga hari ini. Dan, di atas bekas benteng itu sedang dibangun gua Maria yang baru.

Mudah-mudahan lokasi itu tidak digusur dalam pengerjaan dan penataan lokasi itu ke depan.

Di sebelah selatan tenggara Embu Ngiu, ada bukit Neno Riwu, kurang lebih 3 km dari Embu Ngiu. Neno Riwu dikenal sebagai salah satu pos pemantauan musuh yang datang dari arah Poma Merhe, Watu Mite, dan Mbondei. Jika musuh datang maka yang berada di atas bukit memberi kode-kode tertentu pada ksatria yang siap siaga menjagal musuh di benteng Kopo Nggere.

Selain Embu Ngiu dan Neno Riwu, ada juga juga benteng benteng kecil/pos pengintaian musuh yang akan dibahas pada lain kesempatan.

Kembali ke Embu Ngiu. Selain benteng pengintaian, juga di sana tempat persembunyian jasad musuh yang tewas dalam peperangan. Itu sebabnya, lokasi itu juga dikenal dengan sebutan Benteng Zhoko Poro.

Sekitar tahun 1954, lokasi angker itu dibuka jadi kawasan pertanian dengan sejumlah nama peserta yang enggan kami buka saat ini.

Tahun 1986, Romo Tinus Tolen Pr. (pastor Paroki Kisol) menginisasi pembangunan gua Maria. Rm. Tinus dan sejumlah tokoh menentukan kawasan Embu Ngiu sebagai lokasi yang tepat. Namun pembangunan gua baru terealisasi tahun 2002, pada kepemimpinan Rm. Richardus Manggu Pr.

Selain lokasi gua Maria, Embu Ngiu juga menjadi kawasan strategis peringatan Jumat Agung bagi umat Paroki Kisol. Puncak Kalvari-nya ada di lokasi pembangunan gua baru saat ini.

Embu Ngiu yang dulu horor dan menakutkan kini jadi tempat yang ramah bagi siapa saja.

Berharap setelah prosesi patung Maria Bunda Segala Bangsa dalam rangkaian kegiatan Festival Lembah Sanpio, Gua Maria Embu Ngiu naik level, minimal, mendekati atau setara dengan Golo Curu di Ruteng!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *