Kasih Allah yang Tak Terbatas

Rabu, 5 Februari 2025

Kolom37 Dilihat
banner 468x60

Oleh Fransiskus Borgias
(Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung)

 

banner 336x280

Tiada hari bagi kita semua, khususnya bagi saya, tanpa selalu belajar tentang cinta kasih. Itu adalah sebuah kewajiban eksistensial bagi kita semua. Karena kita dipanggil atau diperintahkan untuk mencintai sesama dan bahkan mencintai musuh dan berdoa bagi mereka. Tetapi itu tidak mudah. Untuk itu kita membutuhkan model dari mana kita bisa menimba ilham dan daya kekuatan untuk belajar terus-menerus. Model itu tidak lain ialah Tuhan Allah sendiri. Dia adalah model dasar dan model ulung dalam mencintai. Hal itu masuk akal, sebab Dia sendirilah sumber cinta kasih itu. Bahkan Dia sendiri adalah cinta,, kata Santo Yohanes, sebuah tema yang terus-menerus direfleksikan manusia, termasuk Paus Benediktus XVI, dengan ensikliknya yang pertama saat menggantikan Paus Yohanes Paulus II. Terkait dengan Cinta Tuhan Allah ini, apa yang bisa kita katakan tentang cinta itu? Ada banyak sebenarnya. Tetapi pada kesempatan ini, saya hanya mau menekankan dan menggarisbawahi satu poin saja yang saya anggap penting. Yaitu, kita dapat mengatakan bahwa cinta kasih Allah tidaklah terbatas. Sifat tidak terbatas itu artinya tidak bersyarat. Cinta kasih Allah adalah cinta begitu saja, artinya tanpa syarat, tanpa “hanya jika”: Aku mencintai kamu, hanya jika …. Itu tidak ada dalam kamus cinta Allah. Tidak ada dalam kamus hati dan budi pikiran Allah. Di sana hanya ada cinta saja, cinta begitu saja, cinta murni.

Begitulah misalnya, cinta Allah tidak tergantung pada apa yang kita lakukan atau buat, atau pada penampang jasmani kita, atau pada kecerdasan kita, atau pada keberhasilan kita, atau pada popularitas kita. Itu bukan kriteria Allah dalam menebar cinta-Nya. Mengapa? Karena cinta Allah sudah ada sedari kekal. Artinya sebelum aku ada, Anda ada, cinta Allah sudah ada, Allah sudah selalu berada dalam dan sebagai cinta. Tidak bisa berada di luar kodratnya sebagai cinta dan untuk mencintai. Cinta Allah itu akan terus ada sesudah saya, Anda, kita mati. Cinta Allah itu ada sedari kekal hingga kekal. Karena itu ia sama sekali tidak dibatasi oleh sesuatu apa pun, termasuk prestasi ataupun prestise manusia. Tidak ada sesuatu apa pun yang membatasi ruang gerak cinta kasih Allah. Cinta kasih Allah itu mencakup, meliputi, dan meresapi segala sesuatu. Hanya di sini bisa timbul masalah, yaitu berupa sebuah pertanyaan kritis: apakah jika dikatakan bahwa cinta Allah itu tidak ditentukan oleh prestasi dan prestise kita, lalu hal itu berarti bahwa Allah tidak peduli dengan apa yang kita perbuat dan kita katakan? Ini pertanyaan kritis yang tidak mudah dijawab. Tetapi saya mau mengatakan demikian. Tidak demikian adanya. Karena cinta Allah tidak akan menjadi tampak nyata jika Allah tidak menaruh peduli akan semuanya itu.

Karena itu, saya mau menegaskannya demikian: Cinta tanpa syarat tidak berarti cinta tanpa kepedulian. Rumusan dalam bahasa Inggris mungkin lebih baik: To love without condition does not mean to love without concern. Hal ini penting untuk kita sadari karena Allah memang menghendaki untuk masuk serta terlibat dalam dinamika interelasi dengan manusia, tetapi menghendaki agar kita pada gilirannya juga mencintai Allah itu yang sudah terlebih dahulu mencintai kita. Saya mau mengakhir renungan ini dengan mendorong dan mengajak kita semua untuk berani masuk dan terlibat dalam dinamika interelasi yang akrab dan mesra dengan Allah tanpa rasa takut ataupun canggung dan bingung seperti yang dulu pernah dibuat Nabi Yunus yang takut masuk dalam relasi intim dengan Allah untuk menerima penugasan. Jangan sampai kita membayangkan untuk dapat melarikan diri hingga ke Tarsis, yang dibayangkan sebagai ujung bumi. Sebab bagi Allah tidak ada tempat yang tidak dapat dijangkau. Marilah kita menyerahkan diri kepada-Nya dalam cinta, sambil percaya bahwa kita juga pada gilirannya akan menerima cinta itu dan karena itu akan selalu mampu mencintai dan mencintai dengan lebih baik dan lebih bermutu lagi. Cinta Allah tidak bersyarat. Amin.

 

banner 336x280