Kau Tanya Aku Siapa

Avatar of Gerard Bibang
kau tanya aku siapa

Kau tanya aku siapa

Dulu tak pernah kau tanya aku siapa

Memangnya aku siapa

Kau tahu toh

Aku Mulyono

Namaku dari dulu hingga sekarang

Kenapa sekarang kau tiba-tiba tanya aku siapa

 

Mungkin kau sangka aku sudah dibaptis dengan nama baru

Aku tahu kau pasti berpikir begitu

Ya, bukan Mulyono lagi tapi Kadal namaku sekarang

Hahahahahahahahahahahaa

Wajahku memang jangan dipercaya

 

Kau tanya aku siapa

Tak mampu aku menjawabnya

Dulu aku pandai bersembunyi

Kini sudah tak bisa lagi

Kata-kataku jangan dipercaya

Aku sudah takut berbicara benar

Sebab senyum, wicara dan tawa tak sanggup mewakilinya

Badanku tak kuat memanggulnya

Maha berat kebenaran untuk diperkatakan

Jujur dan adil telah lama aku kuburkan

Lebih baik kumasuki udara dan tinggal di angin

Tak ada yang mampu menggejarku ke sini

Sebab aku percaya kebohongan tak punya pangkal paha

Aku duga itulah sebabnya kau tanya aku siapa sekarang

 

Kau lihat aku menjawab wawancara yang tersiar di media sosial dan layar maya

Kau tertawa dan aku juga diam-diam ngakak, hahahahaahaha

Tapi alasan kita tertawa, berbeda

Kau tertawa karena ketahuan aku sudah menjadi Kadal

Berwawancara seolah-olah ada wartawan yang bertanya

Hahahahahaa, padahal sebenar-benarnya tidak ada

Aku tertawa-tawa karena yang seolah-olah telah kusulap jadi benar

Sebab dulu lain dan kini sudah tidak seperti dulu lagi

Sebab ketika menjadi Kadal apa sih yang tidak bisa dibuat licik

 

Kalau senja tiba

Aku mengintipmu dari cakrawala

Sambil tertawa-tawa seolah-olah merasa lucu

Dulu memang aku siapa, kau toh tahu

Kini tak lagi

Sesudah terang bahwa bahasa dusta makin ke sini makin jelas di bawah terang mentari

Tiba-tiba langit Nusantara gelap dan terdengarlah dari langit, suara Sang semesta: siapakah orang yang sia-sia? ia-lah mereka-mereka  yang terlambat menghentikan tradisi bohong kepada diri mereka sendiri karena harus mempertahankan kebohongan mereka kepada yang lain; dan ketahuilah, mereka-mereka itu akan sekejap lenyap oleh sekali sapuan mata Allah

Lalu siapakah orang-orang yang terjungkal?  ialah orang-orang yang mengisi hidupnya dengan tradisi menjatuhkan, memonopoli, dan membohongi; serta orang-orang yang menggumpalkan ego dan penguasaan, yang memberhalakan dirinya sendiri di rumah, di kampung, dan di negerinya sendiri, yang bodoh membaca tanda-tanda zaman dan tradisi alam, ialah pergantian siang dan malam adalah niscaya dan semuanya berlangsung dalam kefanaan, setiap makhluk menuju titik tiada tanpa pernah seorang pun dapat merencanakannya

(gnb:tmn aries:jkt:jumat:30.8.24)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *