Kamis 8 Juni 2023
Pekan Biasa IX
Tobit 6:10-11;7:1.6.8-13;8:1.5-9
Markus 12:28b-34
Santo William uskup, Santa Maria Droste zu Vishering biarawati
KrebaDi’a.com — Ketika Yesus melihat bagaimana bijaksananya jawaban ahli Taurat itu, maka Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. Markus 12:34
Akhirnya, kita memiliki kesaksian dari salah satu pemuka agama, yakni seorang ahli Taurat. Dia telah berkata dengan benar.
Ucapan Yesus “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah” merupakan kesimpulan dari interaksi Yesus dengan si ahli Taurat yang bertanya kepada Yesus, mana dari semua perintah yang pertama dan terbesar.
Yesus memberikan jawaban ganda. Bahwa kita harus mencintai Tuhan di atas segalanya, dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan. Di sisi lain, kita juga harus mencintai sesama kita seperti kita mencintai diri kita sendiri.
Si ahli Taurat kemudian menanggapi jawaban Yesus dengan mengatakan, “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu ….” Dan kemudian Yesus memuji si ahli Taurat dengan kutip tadi: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.”
Ingatlah, bahwa hampir semua orang Farisi terus-menerus ditegur oleh Yesus karena kesombongan mereka yang merasa benar sendiri.
Orang Saduki juga dihajar Yesus, tetapi seringkali pada tingkat yang lebih rendah. Dan sekarang ada seorang ahli Taurat yang mengalahkan mereka semua.
Para ahli Taurat terutama adalah fungsionaris yang menyalin atau membuat berbagai dokumen liturgi dan hukum.
Beberapa orang Farisi juga ahli Taurat. Dan seringkali, ketika Yesus mengutuk orang Farisi, Dia juga mengutuk para ahli Taurat.
Tapi ahli Taurat yang ini berbeda. Dia tampaknya tidak hanya tertarik pada jawaban Yesus, tetapi juga menunjukkan pemahaman tentang apa yang Yesus katakan kepadanya.
Di sini digarisbawahi satu hal: jangan meremehkan pentingnya karunia pengertian.
Untuk benar-benar memahami apa yang Tuhan kita katakan kepada kita, kita harus terbuka. Dan keterbukaan membutuhkan kerendahan hati.
Kerendahan hati adalah kebajikan yang bertentangan dengan sikap “tahu segalanya”.
Itu adalah watak pikiran dan hati yang mendengarkan Tuhan berbicara. Yang mendengar apa yang Dia katakan. Yang memahami semua kebenaran melalui pemberian kasih karunia dan dengan doa yang tunduk pada kebenaran itu.
Kerendahan hati memungkinkan kita melihat melampaui diri kita sendiri untuk jawaban pertanyaan yang paling sulit dalam hidup.
Kerendahan hati memampukan kita untuk berpaling kepada satu-satunya sumber kebenaran, Yesus Kristus sendiri.
Dan buah dari keterbukaan yang rendah hati adalah karunia pengertian. Ini adalah pemahaman tentang misteri kehidupan yang berada di luar kemampuan intelektual alami kita.
Rahmat Tuhan mampu mengajar dan membentuk jiwa yang rendah hati dan mengisinya dengan kejelasan visi dan penerimaan kebenaran yang terdalam.
Renungkan, hari ini, kata-kata Yesus kepada si ahli Taurat, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.”
Apakah Yesus juga mengucapkan kata-kata ini kepada kita? Sudahkah kita dengan rendah hati mencari jawaban atas banyak pertanyaan tentang kehidupan dengan berpaling kepada Tuhan kita?
Lebih khusus lagi, apakah kita dapat melihat hidup kita dan bersukacita karena Tuhan juga telah memberi karunia karunia pemahaman-Nya?
Jika tidak, lihatlah ke dalam diri dan pertimbangkan pertanyaan mana yang paling perlu kita ajukan kepada Yesus.
Tempatkan semua itu di hadapan-Nya dan kemudian dengarkan, terbuka dan siap untuk menanggapi ketika Dia berbicara.
Mendengar dan menanggapi Tuhan kita akan membuat Tuhan kita mengucapkan kata-kata yang sama tadi kepada kita.
Ya Allah, sumber segala kebenaran. Engkau memandang jiwa-jiwa yang rendah hati dengan keanggunan dan belas kasihan. Engkau mengungkapkan kepada mereka misteri Kerajaan Surga. Kami mohon berilah kami karunia kerendahan hati, agar kami dapat selalu berpaling kepada-Mu dengan setiap pertanyaan dalam hidup kami. Penuhi kami dengan karunia pengertian agar kami tahu bagaimana mengasihi dan melayani-Mu dengan lebih setia setiap hari. Yesus, kami percaya pada-Mu.
Editor: Redaksi KrebaDi’a.com