Kutuliskan Sajak Ini

Kolom2269 Dilihat
banner 468x60

Oleh Gerard N. Bibang

Kepadamu saudara-saudariku

banner 336x280

Sajak ini kutulis bukan untuk diriku

Eksistensiku dari kodratnya selalu adalah koeksistensi

Tak pernah yang satu dikecualikan dari yang lain

Kutuliskan sajak ini agar kamu-kamu bisa berkata TIDAK!

Berani berkata: yang benar, ya, benar

 

Kutuliskan sajak ini tatkala sejarahmu dan sejarahku sedang ditulis oleh penguasa, pembohong dan pendusta

Untuk apa dan karena apa kita berada telah dibelokkan suka-suka

Tapi kebohongan tak punya pangkal paha

Kebenaran akan menunjukkan dirinya sendiri

Sejarah yang mengelabui pasti diuji kembali

Zaman akan berganti, geger akan terjadi

Sejarah yang ditelikung senantiasa menjadi saksi yang abadi

Alam semesta bakal meningkatkan dan memperjelas isyarat-isyaratnya

Di dalam dirimu makin bertumbuh pohon-pohon tanda tanya dan kembang rahasia

Nuranimu akan nyaring berwarta

Buku-buku ilmu pengetahuan sekarang-sekarang ini dianggap sampah

Suara-suara cendekiawan sekarang-sekarang ini dianggap kentut

Sementara pidato-pidato mereka di atas sana membentur-bentur podium dan panggung

Lihatlah, betapa bunglon-bunglon itu mengubah warna kulit mereka

Para penjilat memutar lidah mereka

Para pengkhianat berlomba-lomba ber-akting dan bermain drama

 

Tentang apa dan bagaimana cara berada mereka

Untuk itulah sajak ini kutahtakan di atas punggung waktu dan udara

Sebab keringat kita akan terus menetes tiada terkira

Luka kita terus menganga, darah terus mengucur dan menggenangi tanah

Mereka-mereka itu berenang di atasnya sambil terus ngakak dan tertawa sejadi-jadinya

Namun ini sama sekali bukan alasan untuk memaafkan pemberangusan dan membiarkan segala yang teraniaya

Ini sajakku kepadamu, betapa hinanya mereka

Betapa mulia kebenaran yang membening di setiap sukma kita

 

Di tengah seribu nafsu yang membius pikiran

Di bawah kekuasaan yang membekuk jiwa

Di tengah perampok-perampok masa depan

Sajakku ini memang hanya menjadi surat cinta yang patah arang

Yang bait-baitnya menyelinap di tengah palu-palu, rambu-rambu,

peluru dan senapan yang berkeliaran

 

Di tengah para maling yang menguasai panggung

Sajakku ini memang hanya menjadi lagu sendu

Yang tersengal-sengal dan tak seorang pun yang nurut

 

Kutuliskan sajak ini sebagai surat untuk membuatmu bertahan dari marah, dendam dan ketakutan terhadap segala kata-kata halus dan pidato-pidato omong kosong dan siluman

Kutuliskan sajak ini sebagai cahaya untuk melihat bahwa kita ini bangsa besar

Bahwa kita bukanlah bebek-bebek yang digiring dari kandang ke sawah berpagar, lalu dari sawah ke kandang yang berdinding kawat

Bahwa kita bukanlah bebek-bebek yang merasa kecut melihat tongkat besi sang penggembala

Yang dengan sengaja menjual telor-telornya ke China dan mancanegara

Bahwa sajak bukanlah sebatas kembang kata-kata, bukan hanya hukum-hukum kesenian

Bahwa sajak adalah bau anyir keringat berjuta-juta saudara dan saudari kita

Bahwa sajak adalah kehidupan mereka yang alot dan berat

Bahwa sajak adalah pikiran dan tenaga mereka yang sekarat oleh kebohongan demi kebohongan

Dan bahwa sajak adalah darah luka mereka yang muncrat

 

Kutuliskan sajak ini

Sebagai energi jiwa dalam sanubari

Setidaknya memberanikanmu untuk berkata TIDAK!

Untuk tahu mana yang paling bernilai, yang benar, ya benar

Untuk tahu bahwa sajak bukanlah sejenis pakaian sore atau pakaian pesta yang terpampang di kaca etalase hasil karya desainer-desainer kebudayaan

 

(gnb:tmn aries:minggu:12.1.25)

banner 336x280