Ibu bapa saudari saudara se-Nusantara
Negeri ini penuh dengan hari-hari yang kepalang
Luarannya lucu, isinya lebih banyak pilu
Demokrasi dan reformasi telah menjelma debu
Karena kejamnya mulut pemimpin yang menebar lintasan busa berbisa
Ayo ibu bapa saudari saudara, ilalang ganas kita babat dan ganti yang bernas
Hati yang putih bakal meluluh segala keculasan
Kekuasaan itu hanya titipan, hanya fana
Negeri ini lucu
Penguasa dan pengusaha mengharapkan kekal lelap mendengkur
Yang kaya boleh mengabaikan saudari-saudaranya yang melarat
Yang miskin dan bodoh boleh menggadaikan suaranya demi uang kertas dan sekilo beras
Yang di atas boleh dijilat hingga mabuk
Yang di bawah boleh diinjak hingga remuk
Semua lupa untuk apa negeri ini merdeka
Untuk apa kalau bukan untuk kesejahteraan semua
Negeri ini lucu
Menganggap grup–grup lawak hanya mengganggu
Pemimpin, tentara, dan polisi suka mengocok perut
Banyak yang terus pamer kebodohan dengan keangkuhan yang menggelikan
Banyak yang terus pamer keberanian dengan kebodohan yang mengharukan
Banyak yang terus pamer kekerdilan dengan teriakan dan pidato yang memilukan
Banyak yang terus pamer kepengecutan dengan lagak yang memuakkan
Banyak yang berucap pemilu jurdil dengan siluman, uang, senjata, ancaman, dan main curang
Politisi jalannya miring dan penuntut keadilan kepalanya pening
Hakim main mata dengan maling, baunya nepotis
Wakil rakyat baunya pesing mencari aman sendiri
Semua bermula karena ada udang di balik bansos
Pemimpin otaknya udang kepalanya bansos
Sekali dibagi berjuta kotak suara terlampaui
Sekali menang apa pun bisa dimaui
Mau apa lo semua yang teriak-teriak antre beras
Rasain lo semua!
Bodoh amat, yang penting menang, menang, menang, sekali putaran
Habislah segala perkara, kalian semua memang bisa apa
Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, nikmatilah enaknya sekarang
Haha hihi haha hihi
Negeri ini lucu sekali
(gnb:tmn aries:jkt:jumat:23.2.24)
Baca juga artikel terkait NARASI PUITIK atau tulisan menarik Gerard Bibang lainnya.
EDITOR: Redaksi Krebadia.com
Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, dosen, dan penyair, mantan jurnalis-penyiar radio Deutsche Welle Jerman dan Radio Nederland Wereldomroep Belanda.