Meriah, Aneka Kegiatan Hari Susu Nusantara di SDK Kumba 1, Dimotori Prodi Peternakan Unika St. Paulus Ruteng

Avatar of Etgal Putra
IMG 7818 scaled e1685722638707

PANITIA HSN 2023 — Kaprodi, dosen,dan mahasiswa Prodi Peternakan Unika Santu Paulus yang tergabung dalam Panitia Hari Susu Nusantara (HSN) berfoto bersama usai pengumuman pemenang lomba mewarnai gambar di SDK Kumba 1, Jalan Ranaka No 50, Ruteng.
FOTO: KrebaDi’a.com

KrebaDi’a.com — Aneka kegiatan memaknai Hari Susu Nusantara di SDK Kumba 1 Ruteng, Jumat 2 Juni 2023, berlangsung meriah oleh keterlibatan aktif para murid kelas 1 sekolah dasar itu, berkat kepiawaian Program Studi (Prodi) Peternakan Universitas Katolik (Unika) Santu Paulus Ruteng mengemas acara demi acara.

Berlangsung dua setengah jam dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00 di ruang kelas 1B, semua kegiatan berlangsung seru dan penuh sukacita, mulai dari sosialisasi dan tebak-tebakan berhadiah hingga lomba mewarnai gambar dan pembagian hadiah.

Seperti diberitakan KrebaDi’a.com, ini kali kedua Prodi Peternakan Unika St. Paulus Ruteng melakukan kegiatan serupa. Sebelumnya, tahun 2022, kegiatan memaknai Hari Susi Nusantara berlangsung di SDK Ruteng 1.

IMG 7794

MENERIMA HADIAH — Lima murid SDK Kumba 1 menerima hadiah piagam serta bingkisan berisi susu dan cemilan yang disiapkan oleh Panitia HSN Prodi peternakan Unika Santu Paulus Ruteng.
Foto: KrebaDi’a.com

Tebakan Berhadiah

Tiga mahasiswa, Claudia Novalia Nenggo (Novi), Katharina Cantika Idim Nguru (Ketrin), dan Maria Tania Putri Maharani Mui (Tania) mulai melemparkan tebak-tebakan berhadiah kepada 50-an murid yang hadir di kelas.

Puluhan murid mulai saling dorong, beradu cepat mengacungkan jari kecil mereka sambil berteriak sekencang mungkin, agar ditunjuk untuk menjawab tebakan yang dilempar Kak Novi, Kak Ketrin, dan Kak Tania.

IMG 7742

MENJAWAB PERTANYAAN — Murid kelas 1 SDK Kumba 1 menjawab pertanyaan yang dilempar panitia. Mereka berebutan untuk menjawab pertanyaan.
Foto: KrebaDi’a.com

Bagi para murid yang berhasil menjawab pertanyaan semisal “Apa nama binatang yang kakinya ada empat” diberi sebungkus cemilan.

Tidak ada jawaban yang salah untuk pertanyaan tersebut selama mereka mengingat nama mamalia seperti sapi, babi, ataupun kuda.

Bagi murid yang menjawab benar, hadiah sebungkus cemilan langsung diberikan.

Jika jawabannya salah, maka Kak Novi, Kak Ketrin, dan Kak Tania akan menunggu hingga murid tersebut menjawab dengan benar.

Semua senang karena semuanya keluar sebagai pemenang.

IMG 7743

MENDAPAT HADIAH — Murid yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapat hadiah sebungkus cemilan dari panitia.
Foto: KrebaDi’a.com

Lomba Mewarnai Gambar

Selain tebak-tebakan berhadiah, panitia HSN Unika Santu Paulus juga mengadakan lomba mewarnai gambar.

Untuk lomba mewarnai, selembar kertas berukuran A4 dengan gambar seekor sapi dibagikan ke setiap murid.

Belasan mahasiswa perwakilan prodi ditugaskan untuk turun tangan mendampingi para murid saat mewarnai.

IMG 7688

MEMBIMBING PESERTA LOMBA — Kaprodi Peternakan Unika Santu Paulus Maria Tarsisia Luju, S.Pt, M.Pt membimbing salah satu peserta lomba mewarnai gambar.
Foto: KrebaDi’a.com

Panitia tidak memberi batasan bagi para murid untuk berkreasi. Sebebas pengetahuan dan imajinasi mereka.

Dengan imajinasi murid sekolah dasar, gambar sapi perah Frisien Holstein yang aslinya berwarna putih dengan corak hitam, diubah menjadi cokelat muda bercorak hitam. Itulah warna sapi lokal yang sering mereka lihat.

IMG 7713

TUNJUKKAN HASIL GAMBAR — Murid SDK Kumba 1 menunjukkan kertas bergambar sapi yang telah mereka warnai.
Foto: KrebaDi’a.com

Lomba mewarnai berlangsung selama tiga puluh menit dan ditutup dengan pengumuman pemenang dengan gambar terbaik.

Ada lima murid yang terpilih sebagai pemenang. Mereka adalah Gofredo Naggut (juara 1), Oktavianus Alfio Ranus (juara 2), Leonardus R. J. Balur (juara 3), Vincentiana Catherine Amarisa Naar (juara harapan 1), dan Dian Maria Lei Tas (juara harapan 2).

Masing-masing mereka mendapat piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Kaprodi Peternakan Unika Santu Paulus Maria Tarsisia Luju, S.Pt., M.Pt dan Ketua Panitia HSN 2023 Puspita Cahya Achmadi, S.Pt, M.Pt.

IMG 7789

PEMENANG LOMBA MEWARNAI — Lima murid SDK Kumba 1 yang terpilih sebagai pemenang lomba menggambar berfoto bersama Panitia Hari Susu Nusantara Prodi Peternakan Unika Santu Paulus Ruteng.
Foto: KrebaDi’a.com

Selain piagam penghargaan, para pemenang juga mendapat bingkisan yang berisi berbagai jenis cemilan cokelat dan susu kotak.

Bukan hanya pemenang lomba saja yang mendapat hadiah. Semua murid yang hadir mendapat susu kotak dan cemilan.

Murid-Murid Sangat Senang

Menjawab pertanyaan KrebaDi’a.com, para murid kelas 1 SDK Kumba 1 mengatakan sangat gembira dengan aneka kegiatan yang dibuat.

Terutama mereka senang dengan lomba, apalagi mereka mendapat hadiah bingkisan cemilan karena memenangkan lomba mewarnai.

“Saya sangat senang karena dapat susu dengan jajan, ” kata Gofredo.

Kegembiraan serupa disampaikan Oktavianus.

“Saya juga senang karena menang dapat hadiah, ” katanya.

Kepada KrebaDi’a.com Ketua Panitia HSN 2023 Puspita Cahya Achmadi, S.Pt, M.Pt mengatakan dia terkesan dengan respon murid SDK Kumba 1 pada HSN yang diselenggarakan.

Menurutnya, respon yang didapat melebihi ekspetasinya saat merancang kegiatan HSN 2023.

Puspita mengapresiasi pihak universitas yang mendukung penuh kegiatan HSN dengan dukungan dana, sehingga perayaan HSN berjalan lancar tanpa kekurangan.

“Kalau dulu, rangkaian HSN hanya dibuat di sekolah. Lalu karena kurangnya dana maka susu yang kami bagikan jumlahnya terbatas. Karena sekarang sudah ada dana dari universitas maka kami bisa membagikan lebih banyak susu. Kami juga bisa merancang rangkaian acara yang lebih baik dari tahun sebelumnya,” kata Puspita.

Puspita mengatakan perayaan HSN 2023 tidak berhenti di SDK Kumba 1. Tersisa dua acara yang akan digelar kemudian.

“Nanti tanggal 5 Juni akan ada bazar khusus Prodi Peternakan. Lalu untuk seminar masih menunggu respon dari universitas, karena kami berencana menghadirkan pembicara dari luar,” katanya.

IMG 7805

SAMBUTAN KETUA PANITIA HSN — Ketua Panitia HSN Prodi Peternakan Unika Santu Paulus, Puspita Cahya Achmadi, S.Pt, M.Pt menyampaikan sambutan usai membacakan pemenang lomba mewarnai.
Foto: KrebaDi’a.com

Protein Nabati vs Protein Hewani

Dalam penelusuran KrebaDi’a.com, saat ini konsumsi susu secara global mulai meningkat. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran untuk hidup sehat, meningkatnya pendapatan, serta makin luasnya distribusi susu kepada setiap lapisan masyarakat.

Selain itu, tren makanan atau minuman berbahan susu atau olahan susu seperti keju dan yogurt yang viral melalui media sosial juga secara langsung meningkatkan permintaan akan susu.

Sayangnya, pertumbuhan konsumsi susu dan produk olahan susu tidak selaras dengan pertumbuhan permintaan akan susu sapi.

Penyebabnya adalah makin populernya susu nabati yang dipandang sebagai subsider susu sapi.

Alternatif susu nabati sudah ada selama beberapa dekade. Dalam 10 tahun terakhir, alternatif susu nabati telah melonjak popularitasnya di sejumlah negara barat.

Di Amerika Serikat misalnya, pasar susu alternatif ini merupakan industri senilai 2,4 miliar dolar AS. Menurut Nielsen dan data NPD Crest, pasar susu alternatif akan tumbuh 9,8% pada tahun 2023.

Dikutip dari foodsecurity.ac.uk, di Inggris, hampir seperempat orang negeri di itu dan 30% wanita serta orang berusia 16-24 tahun, mengonsumsi alternatif susu nabati. Pasar alternatif susu nabati pada 2020 bernilai 260 juta Pounds (4,8 triliun rupiah) dan menyumbang 8% dari total penjualan susu.

Susu kedelai sebelumnya mendominasi, namun kini pertumbuhan pasar didorong oleh jenis susu nabati lain seperti oat dan almond yang meningkat secara signifikan dalam dua tahun terakhir.

Pasar alternatif susu nabati masih dalam masa pertumbuhan, tetapi dengan pergeseran tren konsumen yang berkelanjutan, gangguan terhadap industri susu sapi diperkirakan akan terus berlanjut.

IMG 7722

AYO MINUM SUSU — Hari Susu Sedunia 2023 mengusung tema Enjoy Milk. Ayo Minum Susu. Tampak murid SDK Kumba 1 bersama Kak Mahasiwa memperlihatkan susu kotak yang dibagikan gratis.
FOTO: KrebaDi’a.com

Inggris dianggap sebagai pemimpin dalam gerakan susu alternatif. Pasar susu nabati diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025 menjadi 565 juta pounds (10,4 triliun rupiah).

Tren ini tampaknya didorong oleh semakin populernya pola makan vegan, vegetarian, dan fleksibel. Biasanya, konsumen vegan dan vegetarian menggunakan isu kesejahteraan hewan sebagai motif utama.

Namun, studi konsumen menunjukkan bahwa bagi mereka yang tidak sepenuhnya vegetarian/vegan, tetapi mengadopsi pendekatan yang lebih ‘fleksitarian’, motif utamanya adalah untuk mengurangi dampak lingkungan.

Selain itu, konsumen juga menyebutkan pola makan yang sehat dan seimbang sebagai motivasi utama ketika memilih susu nabati. Hal ini mengacu pada kebutuhan nutrisi, manajemen berat badan atau alergi.

Sari Kedelai Bukan Susu Kedelai

KrebaDi’a.com menanyakan pendapat Kaprodi Peternakan Unika Santu Paulus Maria Tarsisia Luju, S.Pt., M.Pt mengenai gerakan perlawanan susu nabati tersebut di atas.

Sisi, sapaan dari Maria Tarsisia Luju, menjelaskan bahwa asupan protein yang dibutuhkan tubuh manusia berasal dari dua sumber berbeda. Bisa berasal dari protein nabati maupun hewani.

Menurut Sisi, jika masyarakat hanya mengonsumsi protein nabati maka hasilnya tidak akan maksimal bagi tubuh. Selain itu, produk olahan nabati menurut Sisi tidak tepat jika disamakan dengan susu.

“Susu dihasilkan oleh satu organ yang namanya ambing pada mamalia. Banyak orang yang menyebut susu kedelai. Ini juga tidak benar. Susu kedelai sebenarnya adalah sari kedelai. Bukan susu. Susu itu cairan yang berasal dari kelenjar susu mamalia, bukan dari kacang,” kata Sisi.

Soal perdebatan mengenai susu, sejumlah ahli gizi berpendapat bahwa tren konsumsi alternatif susu nabati dapat menimbulkan risiko bagi konsumen.

Susu nabati dikatakan tidak memiliki kandungan nutrisi sebanyak susu hewani (susu sapi) yang kaya akan kalsium, yodium, dan protein, dan diperkaya dengan vitamin D, yang semuanya penting untuk diet sehat.

Hasil studi pustaka KrebaDi’a.com, susu dan produk susu hewani yang memberikan sekitar 38% asupan yodium pada orang dewasa sangat penting.

Dikhawatirkan, gerakan untuk mengurangi konsumsi susu hewani pada generasi muda berpotensi menjadi bom waktu untuk penyakit degeneratif seperti osteoporosis dan disfungsi tiroid akibat kurangnya asupan nutrisi alternatif.

Di sisi lain, produksi susu nabati menghadirkan kemungkinan sistem pangan yang lebih ramah lingkungan.

Rata-rata, memproduksi segelas susu sapi mengeluarkan hampir tiga kali lebih banyak gas rumah kaca daripada memproduksi susu nabati dalam jumlah yang sama. Padahal produksi susu hewani juga menggunakan sembilan kali lebih banyak lahan dibanding susu nabati.

Editor: Redaksi KrebaDi’a.com