“Pasung Ini yang Membuat Saya Tambah Menderita”

Jeritan hati Gordianus Jehaman, mantan guru yang divonis menderita gangguan jiwa dan kini dipasung di Mukun, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur

Avatar of Andre Babur
Pasung, dipasung, Gordianus Jehaman (kanan) sudah tiga bulan hidup dalam pasungan di Mukun, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. (Andre Babur/Krebadia.com)
Gordianus Jehaman (kanan) sudah tiga bulan hidup dalam pasungan di Mukun, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur. (Andre Babur/Krebadia.com)

Krebadia.com — “Ka’e, mai ga.” Begitu kata Gordi dalam bahasa Manggarai, mengajak kami masuk ke kamar tempat dia dipasung.

Siang itu, Sabtu 2 Desember 2023, Krebadia berkesempatan mengunjungi Gordianus Jehaman di kediamannya di Mukun, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.

Di dalam kamar pasungannya siang itu Gordi tengah asyik mencicipi rujak mangga buatan Esterlin Yani Jun, istrinya.

Suasana hangat penuh kekeluargaan begitu terasa ketika Gordi bersama istri menyajikan juga rujak itu kepada Krebadia.

Kecutnya mangga dan manisnya gula merah pun segera berbaur menyatu dalam rongga mulut, sebelum dikunyah lumat lalu menghilang di balik kerongkongan.

Gordi adalah mantan guru di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Desa Golo Meni.

Sejak 2021, ia menyatakan diri berhenti dari pekerjaannya sebagai guru. Ia beralih profesi menjadi peternak babi sambil menjual ayam potong keliling menggunakan sepeda motor.

Dalam berbisnis ayam potong, ia menjangkau banyak kampung di Kecamatan Kota Komba Utara.

Esterlin mengisahkan, awal September 2023 suaminya jatuh sakit. Ia divonis mengalami gangguan jiwa.

“Cukup berat untuk diterima. Tetapi mungkin ini cobaan dari Tuhan,” kata Esterlin dengan nada yang sedikit terdengar pasrah.

Esterlin yang duduk di salah satu sudut kamar tempat suaminya dipasung itu mengisahkan, suaminya kini hanya bisa terbaring sambil menanti kesembuhan.

Esterlin begitu bangga memiliki Gordi, sosok  suami yang dikenalnya sangat ramah dan pekerja keras.

Sebelum suaminya sakit, Esterlin merasa hidupnya sangat lengkap seperti tak ada kekurangan sedikit pun.

Esterlin yang juga seorang guru setiap hari meninggalkan kedua anaknya di rumah karena harus berangkat ke sekolah. Di saat itulah Gordi dengan penuh kesabaran menjaga anak-anak mereka sembari menunggu Esterlin pulang.

Sudah tiga bulan Gordi berada dalam pasungan. Suasana rumah tangga mereka benar-benar berbeda dari sebelumnya.

Kerinduan terbesar Esterlin hanya satu. Ingin melihat suaminya kembali sehat seperti sediakala.

Gordi terlihat diam ketika Esterlin mengungkapkan kerinduannya yang terdalam itu.

Esterlin sangat mengharapkan suaminya segera sembuh agar bisa kembali beraktivitas seperti orang-orang lain di kampungnya.

“Pasung ini yang membuat saya tambah menderita,” keluh Gordi memotong pembicaraan istrinya.

“Sabar saja dulu. Nanti akan dibuka. Yang penting obatnya diminum terus,” kata Esterlin meyakinkan suaminya.

“Kami juga tidak mau melihat Ite (Kamu) dipasung terus,” kata Esterlin.

Gordi menuruti saran istrinya yang terlihat begitu tulus merawat dan menuntunnya agar cepat pulih.

Kasus Gordi Belum Terdata di Dinkes Manggarai Timur

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3P) Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur Bonefasius Dar kepada Krebadia mengatakan, hingga Juni 2023 jumlah penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Manggarai Timur mencapai 722 jiwa.

Jumlah itu, kata dia, mencakup baik ODGJ yang tidak dipasung maupun yang saat ini sedang dalam pasungan.

“Yang terpasung ada 52 jiwa, dari jumlah sebelumnya 62 jiwa,” katanya saat ditemui Krebadia pada Senin 11 Desember 2023, di Kantor Dinas Kesehatan Manggarai Timur di Lehong, Borong.

Di Puskesmas Mukun, kata dia, jumlah ODGJ per Juli 2023 sebanyak 26 jiwa. Empat di antaranya masih dalam pasungan.

Sementara itu, Gordi yang dinyatakan baru mulai sakit pada awal September 2023 diketahui belum terdata pada Dinas Kesehatan Manggarai Timur.

Bonefasius mengatakan, data terbaru akan masuk pada akhir Desember 2023.

Kasus Meningkat Usai Bupati Manggarai Timur Gunting Pita Bebas Pasung

Kondisi ODGJ terpasung saat ini terbukti tidak seiring jalan dengan deklarasi Manggarai Timur bebas pasung yang telah dilaksanakan pada 2021.

Kala itu, Bupati Manggarai Timur Andreas Agas menyatakan komitmennya serius memperhatikan penderita gangguan jiwa agar tidak dipasung.

“Saya minta di tahun 2021 ini, Kabupaten Manggarai Timur sudah bebas dari masalah pasung. Pemotongan pita yang kita lakukan di awal kegiatan ini tadi adalah sebuah simbol dari komitmen pemkab yang didukung oleh seluruh masyarakat untuk membebaskan Manggarai Timur dari pemasungan terhadap ODGJ,” katanya seperti dikutip dari Info Publik.

Penderita ODGJ yang terdata pada 2021 berjumlah 619 jiwa. Jumlahnya meningkat terus hingga mencapai 722 jiwa per Juni 2023.

Bonefasius Dar mengatakan, tidak tersedianya dokter khusus untuk menangani penderita ODGJ menjadi masalah yang cukup serius.

Pentingnya Dokter Khusus untuk ODGJ

Dokter khusus untuk ODGJ sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan jiwa.

Penelusuran pustaka Krebadia mengidentifikasi empat alasan pentingnya kehadiran dokter khusus untuk ODGJ.

  1. Pengetahuan yang mendalam tentang gangguan jiwa. Dokter khusus ODGJ memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis gangguan jiwa, serta cara terbaik untuk mendiagnosis dan mengelola kondisi tersebut.
  2. Pengalaman dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa. Dokter khusus ODGJ telah mendapat pelatihan khusus dan pengalaman dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa. Mereka memiliki keterampilan untuk menangani situasi yang kompleks dan sensitif yang mungkin muncul dalam perawatan pasien dengan gangguan jiwa.
  3. Kemampuan untuk memberikan perawatan holistik. Dokter khusus ODGJ dapat memberikan perawatan holistik yang melibatkan perawatan medis, terapi psikologis, dan dukungan sosial untuk memastikan kesejahteraan keseluruhan pasien.
  4. Mendukung pemulihan jangka panjang. Dokter khusus ODGJ dapat membantu pasien dalam proses pemulihan jangka panjang, termasuk memberikan dukungan dan saran untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

 

Baca juga artikel terkait ODGJ Manggarai Timur atau tulisan menarik Andre Babur lainnya.
EDITOR: Redaksi Krebadia.com