Halaman RSUD Borong Jorok, Sampah Berserakan Sana Sini

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Surip Tintin, penyebab dari semua itu adalah tidak tertibnya pengunjung dan kurangnya tenaga kebersihan; di sisi lain anggota DPRD Rikard Runggat malah menilai kasus kebersihan rumah sakit itu kurang greget (kurang penting?)

Avatar of Andre Babur
Sampah di halaman depan gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Jumat-Sabtu 24-25 November 2023. (Andre Babur)
Sampah di halaman depan gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Jumat-Sabtu 24-25 November 2023. (Andre Babur)

Ditulis oleh Andre Babur

Krebadia.com — Halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur di Lehong terlihat jorok. Aneka sampah bertumpukan dan berserakan di sana sini. Mulai dari pekarangan bagian luar dan bagian dalam kompleks hingga got demi got ditemukan rokok, bungkusan rokok, gelas air kemasan, botol minuman aneka merek, bungkusan biskuit, kresek hitam, dan serbamacam sampah lain.

Pantauan Krebadia.com pada Jumat 24 November 2023 malam menemukan kondisi seperti itu.

Terlihat, tempat sampah yang sudah terisi penuh masih juga berada di depan gedung IGD atau instalasi gawat darurat.

Tak sedikit pula putungan rokok dan botol bekas minuman berserakan sepanjang halaman depan gedung itu.

Hingga Sabtu, 25 November, sampah-sampah masih tetap seperti itu. Sebagiannya, berupa sampah organik, tampak sudah berubah warna dan membusuk.

Sampah plastik makanan ringan pun masih juga berserakan di salah satu sudut gedung tersebut.

Tempat sampah yang sudah terisi penuh di depan pintu masuk gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Sabtu 25 November 2023. (Andre Babur)
Tempat sampah yang sudah terisi penuh di depan pintu masuk gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Sabtu 25 November 2023. (Andre Babur)

RSUD Borong: Rumah Sakit yang Mirip Tempat Sampah

Seorang pengunjung, Nafri Anfa, kepada Krebadia.com mengatakan, tidak selayaknya fasilitas kesehatan seperti rumah sakit jorok begini.

“Namanya saja rumah sakit. Sebetulnya ini tempat sampah,” katanya pada 24 November 2023 malam.

Menurut Nafri, sangat disayangkan jika kebersihan rumah sakit tidak bisa dijaga.

Pengunjung lain, Elias Nuda (57), berpendapat sama ketika dimintai tanggapannya pada Sabtu, 25 November 2023.

Elias Nuda sudah dua hari berada di rumah sakit itu. Ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana halaman dan got rumah sakit tidak dibersihkan. Aneka sampah, baik yang bertumpukan maupun yang berserakan, sudah menjadi pemandangan harian.

Menurut Elias, dibandingkan dengan RSUD Ruteng di Kabupaten Manggarai, RSUD Borong sangat ketinggalan jauh dari segi kebersihan. Sangat memprihatinkan.

“Sangat berbeda dengan rumah sakit di Ruteng,” katanya.

Elias bercerita kala beberapa waktu lalu mengunjungi RSUD Ruteng.

“Dari pintu masuk hingga lorong-lorong kecil dalam area rumah sakit, semuanya tampak bersih. Hampir tak menemukan sampah sedikit pun.”

RSUD Borong
Dokter Surip Tintin: “Masih butuh tenaga.”

Tidak Tertibnya Pengunjung RSUD Borong dan Kurangnya Tenaga Kebersihan

Menjawab pertanyaan Krebadia.com perihal joroknya RSUD Borong, Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur Surip Tintin mengatakan, penyebab dari semua itu adalah tidak tertibnya pengunjung dan kurangnya tenaga kebersihan.

Karena itu, salah satu solusinya menurut Surip Tintin adalah perlu ada kerja sama antara pengunjung dan petugas kebersihan.

Sampah-sampah sekitar rumah sakit itu bertumpuk dan berserakan, kata Tintin, karena para pengunjung tidak tertib membuang sampah. Padahal telah disediakan tempat sampah.

Hal lain, “Masih butuh tenaga (petugas kebersihan).” Demikian pesan WhatsApp-nya pada Sabtu, 25 November 2023.

Menurut Tintin, makin banyak gedung dan area yang perlu dibersihkan maka makin banyak pula tenaga kebersihan yang dibutuhkan.

Yang menjadi kendala, kata Tintin, anggaran.

Tambahan tenaga kebersihan yang baru praktis tidak bisa dilakukan karena terbatasnya anggaran.

RSUD Borong
Arkadius Bangkur: “Saat ini hanya ada lima belas tenaga kebersihan.”

RSUD Borong Hanya Miliki 15 Tenaga Kebersihan

Kepala Tata Usaha RSUD Borong Arkadius Bangkur membenarkan pernyataan Kepala Dinas Tintin Surip soal terbatasnya tenaga kebersihan (cleaning service) rumah sakit.

“Saat ini hanya ada lima belas tenaga kebersihan,” kata Arkadius kepada Krebadia.com di ruang kerjanya di Kantor Dinas Kesehatan Manggarai Timur di Lehong pada Selasa, 27 November 2023.

Menurut Arkadius, kurangnya tenaga kebersihan rumah sakit bukan karena pihaknya sengaja mau kurang, tetapi karena terbatasnya anggaran. Jumlah tenaga haru disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Sebagai solusi, kata Arkadius, dalam upaya meningkatkan pelayanan kebersihan di rumah sakit, terpaksa kerja petugas kebersihan dimaksimalkan.

Menurut Arkadius, dalam satu ruangan idealnya ada dua petugas kebersihan. Namun karena keterbatasan tenaga, terpaksa ada petugas kebersihan yang menangani dua bahkan tiga ruangan sekaligus.

Arkadius mencontohkan ruangan Radiologi, Farmasi, dan Laboratorium yang ditangani satu petugas kebersihan saja.

Tumpulan sampah di semak-semak samping gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Jumat 24 November 2023. (Andre Babur)
Tumpulan sampah di semak-semak samping gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Jumat 24 November 2023. (Andre Babur)

RSUD Borong Tidak Miliki Tukang Kebun Khusus

Perihal sampah yang berserakan di luar gedung IGD, Arkadius mengatakan pihaknya tidak memiliki tukang kebun khusus untuk mengurus kebersihan luar ruangan.

Arkadius juga memastikan tidak ada pengangkatan tenaga kebersihan yang baru karena anggaran terbatas.

“Memang rumah sakit ini sudah BLUD, tetapi kami belum bisa belanja pegawai secara mandiri,” kata Arkadius.

BLUD, singkatan dari badan layanan umum daerah, merupakan suatu model penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/kotamadya yang didirikan untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang non-pendidikan, non-kesehatan, atau non-kesejahteraan sosial yang memerlukan kebebasan untuk mengatur kegiatan usaha secara profesional, dengan kriteria kegiatan usahanya harus didasarkan pada potensi sumber daya alam, sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini, RSUD dapat dijadikan sebagai BLUD dengan model pengelolaan yang lebih efisien dan profesional tanpa meninggalkan kualitas pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat.

Untuk saat ini, kata Arkadius, (dengan status BLUD yang “setengah jadi”) RSUD Borong selalu menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD untuk anggaran belanja pegawainya.

Di sisi lain, kata dia, ada regulasi yang mengatur larangan pengangkatan pegawai baru rumah sakit menggunakan dana APBD.

WhatsApp Image 2023 11 30 at 13.31.04
Rikar Runggat: “Cari yang greget. Nanti kaka komentar.” (Facebook)

Rikar Runggat: Kasus Kebersihan Rumah Sakit Kurang Greget

Rikar Runggat, ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Timur yang membidangi masalah kesehatan mengatakan, kasus kebersihan rumah sakit itu kurang greget.

Ditanyai pada Senin 27 November 2023 soal keterbatasan anggaran yang dikeluhkan Tintin Surip dan Arkadius Bangkur, anggota DPRD Dapil Borong-Rana Mese itu mengatakan, “Cari yang greget. Nanti kaka komentar.” Kata “kaka” di sini merujuk dirinya sendiri.

Menurut Rikar, yang patut dikomentari berkenaan dengan RSUD Borong adalah soal pelayanan dan bangunan rumah sakit yang rusak.

Sampah plastik dalam selokan depan gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Jumat 24 November 2023. (Andre Babur)
Sampah plastik dalam selokan depan gedung IGD RSUD Borong. Gambar diabadikan pada Jumat 24 November 2023. (Andre Babur)

Jangan Sepelekan Kebersihan Rumah Sakit

Sudah menjadi pengetahuan umum, kebersihan lingkungan rumah sakit sangat penting karena dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan pasien, staf medis, dan pengunjung.

Menurut hasil penelusuran pustaka Krebadia.com, ada empat alasan kebersihan lingkungan rumah sakit sangat penting.

  1. Pencegahan infeksi. Rumah sakit adalah tempat pasien dengan kondisi kesehatan yang rentan berkumpul. Kebersihan lingkungan yang baik dapat membantu mencegah penyebaran infeksi–terutama bagi pasien yang sedang dalam keadaan lemah–, baik oleh staf medis, pengunjung, maupun peralatan medis.
  2. Keselamatan pasien. Lingkungan yang bersih dan teratur dapat mengurangi risiko kecelakaan atau cedera pasien, baik akibat tergelincir, jatuh, atau paparan bahan kimia atau infeksi.
  3. Reputasi rumah sakit. Kebersihan lingkungan dapat memberikan kesan positif kepada pasien dan pengunjung, yang pada gilirannya dapat memengaruhi citra dan reputasi rumah sakit.
  4. Kepatuhan terhadap regulasi. Rumah sakit diharuskan untuk mematuhi peraturan kebersihan lingkungan yang telah ditetapkan oleh otoritas kesehatan, seperti badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) dan kementerian kesehatan.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit merupakan tanggung jawab bersama untuk menyediakan lingkungan yang aman, bersih, dan sehat bagi semua orang yang berada di dalamnya.

 

Baca juga artikel terkait SAMPAH di KOTA BORONG dan DINKES MATIM atau tulisan menarik Andre Babur lainnya.
EDITOR: Redaksi Krebadia.com