Renungan Katolik Rabu 14 Juni 2023: Inilah Latihan Cinta yang Harus Kita Tiru

Avatar of Redaksi Krebadia
WhatsApp Image 2023 06 13 at 21.25.38 e1686668087574

Rabu 14 Juni 2023
Hari Biasa Warna Liturgi Hijau
2 Korintus 3:4-11
Matius 5:17-19
Santo Metodius dari Konstantinopel


Bacaan Pertama

2 Korintus 3:4-11

Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri.

Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh.

Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan.

Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian,

betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran.

Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Mzm 99:5.6.7.8.9

Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.

1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!

2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.

3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.

4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.

5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya.

Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Bacaan Injil

Matius 5:17-19

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.’

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga.

Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Rabu 14 Juni 2023

Apakah Anda mematuhi, mengajar, dan menjalankan perintah-perintah Tuhan?

Yesus dalam Injil kita hari ini berbicara tentang diri-Nya sebagai penggenapan hukum. Sebenarnya Yesus mengatakan kepada para murid bahwa saya sekarang adalah penggenapan dari perintah-perintah dari Perjanjian Lama.

Misalnya Sepuluh Perintah (Keluaran 20:1-17) yang diberikan Allah kepada Musa di Gunung Sinai. Yesus meringkas sepuluh perintah ini menjadi dua perintah terbesar yang menyatakan: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Ini adalah perintah pertama dan terbesar. Dan yang kedua seperti itu: Cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri. Semua Hukum dan Kitab Para Nabi bergantung pada dua perintah ini (Matius 22:37-40).

Yesus meringkas sepuluh hukum sehingga menjadi dua hukum kasih yang terbesar. Memang, jika kita benar-benar memiliki Yesus dalam hidup kita, tidak akan ada ruang untuk kebencian, penghukuman, pembenaran diri, kefanatikan dan pikiran sempit.

Yang tersisa di hati kita adalah cinta karena cinta adalah advokasi dan bahasa Yesus. Kasih Yesus bagi kita sangat berbeda dengan kasih yang kita miliki. Inilah alasan mengapa kasih Yesus bukanlah jenis kasih yang selektif tetapi kasih bagi kita semua tidak peduli siapa kita.

Inilah latihan cinta yang harus kita tiru: Mengasihi semua orang tidak peduli bagaimana mereka mencintai kita dan tidak peduli dosa yang telah mereka lakukan terhadap kita.

Doa Harian

Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


SUMBER: renungankatolik.id
EDITOR: Redaksi KrebaDi’a.com