Dua Goresan Natal: Karena Natal adalah Perjumpaan ….

menjadi sederhana dan menjumpai orang-orang sederhana adalah jalan cahaya yang dimulai di hari Natal; karena Natal adalah perjumpaan Tuhan dengan manusia demi mengangkat martabat manusia menjadi semakin manusiawi; kita saling menjumpai untuk saling memanusiawi

Avatar of Gerard Bibang
Dua Goresan Natal: Karena Natal adalah Perjumpaan ….

Natalku Perjumpaanku

Natalku adalah perjumpaan-perjumpaanku; dengan orang-orang yang tak disangka-sangka yang tak pernah kutahu; yang banyak kali di luar dari orang-orang istimewa menurut kriteria pengetahuan manusia

Menjumpai mereka-mereka rahmat adalah pengubah, percaya tidak percaya; adalah energi jiwa menuju surga; Tuhan toh datang menjumpai manusia, tidak dalam suara yang membuat Adam dan Eva gemetar ketakutan di Firdaus, tetapi dalam sosok seorang bayi lemah yang butuh perhatian dan perlindungan di sebuah kandang hewan

Tuhan datang menjumpaiku, itulah Natalku

Maka menjumpai mereka-mereka yang sekelas kandang hewan, itulah Natalku

Bukan dengan kata dan nyanyian meriah tetapi dengan lagak-laku

Natalku-natalku kini adalah kasih

Tuhan toh datang utk mengangkat martabat, memulihkan keberanian, membongkar kepongahan, menumbuhkan solidaritasku yang kusemai selama ini

Tuhan datang menjumpaiku, maka aku harus bergerak untuk saling menjumpai

Itulah Natalku hari ini di zaman nou yang serba kocar-kacir ini

Wahai Immanel, sadarkanlah aku akan hadirmu selalu, hiec et nunc, sekarang dan di sini

(gnb:tmn aries:jkt:minggu sore:24.12.23: menjelang vigili natal)

Dua Goresan Natal: Karena Natal adalah Perjumpaan ….

Hujan di Hari Natal

Kulihat asa tercentang di kandang Natal

Hujan deras mengucur di atap-atapnya

Kelap-kelip cahaya tetap memancar

Kegelapan karena butir-butir hujan memang tidak kekal

 

Air hujan adalah tetesan air hasil penyulingan alamiah; air hujan menjadi pembersih dan pembasmi kotoran terbaik yang mampu mensterilkan bumi yang tercemar; proses jatuhnya air hujan pun cukup rumit; bahkan, jika dibandingkan dengan penelitian ilmuwan mengenai air jernih, air yang paling baik untuk membersihkan adalah dari air hujan; pembersih yang paling bersih itu turun pas di hari Natal; sejuk semerbak di bumi menyeruak ke dinding-dinding semesta

Sesungguhnya kita tak usah lagi menjadi futurolog ulung atau ilmuwan komplet atau ahli nujum untuk yakin apa dan bagaimana harus berjalan ke depan sesudah hari-hari Natal; bahwa kita memang sedang menapaki ambang pintu gerbang hari baru sejarah peradaban umat manusia; bayi di kandang hina itu adalah Sang Cahaya selama perjalanan; menjadi sederhana dan menjumpai orang-orang sederhana adalah jalan cahaya yang dimulai di hari Natal; karena Natal adalah perjumpaan Tuhan dengan manusia demi mengangkat martabat manusia menjadi semakin manusiawi; kita saling menjumpai untuk saling memanusiawi

Bayi di kandang Natal adalah penjernih segala penjernih; pembersih segala pembersih; pencahaya bagi cahaya-cahaya; pemandu bagi pemandu-pemandu dan pemain-pemain di bumi

Katakanlah hidup adalah permainan sepak bola di lapangan; kita-kita adalah pemain-pemainnya; sekarang-sekarang ini, beberapa dari kita bertabrakan; ada yang dijegal dari belakang, ada yang nakal tapi teriak bahwa ia dinakali, atau macam-macam lagi; ada yang berkhianat mengegoli gawang sendiri tapi teriak dikadali lawan sehingga terpaksa ia harus menendang ke gawang sendiri; ada maling teriak maling, ada koruptor teriak koruptor; ada yang sengaja bermain-main dan mempermainkan bola; mereka tidak sedang sungguh-sungguh bermain tapi mempermainkan permainan; mereka-mereka ini hanya gara-gara saja!

Hujan turun pas di hari Natal; pembersih dari segala pembersih menyucikan pemain-pemain di lapangan; agar jika pintu gerbang itu mulai kita masuki, kita sudah memiliki alasan mengapa layak memasuki gerbang itu; bahwa selama di lapangan, kita tidak mempermainkan permainan; tidak menganggap yang lain sebagai kafir dan setan melainkan sesama makhluk yang mencari Pencipta di bawah tuntutan Sang Cahaya

Pada akhirnya di lapangan, kita-kita tidak menjadi siapa-siapa dan mencari apa; hanya bemain dan bergembira; hidup toh memang adalah permainan; segala yang akhir dan hasil sudah dipersiapkan oleh Sang Cahaya; untuk ke sana, ikutilah cahaya-NYA, ia adalah jalan, kebenaran dan kehidupan

Oh hujan, pembersih alam paling bersih

Sejukkanlah hati untuk mencari mana yang paling berarti

Menuju cahaya Sang Maha Cahaya

Dalam terang kekal purna kebahagiaan

(gnb:tmn aries:jkt:senin:25.12.23: hujan deras mengguyur ibukota)

 

Baca juga artikel terkait NARASI PUITIK atau tulisan menarik Gerard Bibang lainnya.
EDITOR: Redaksi Krebadia.com


gerard bibang, wajah, daun-daun kering, Tikungan Dungu nyawa kepadamu kepadaku

Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, dosen, dan penyair, mantan jurnalis-penyiar radio Deutsche Welle Jerman dan Radio Nederland Wereldomroep Belanda.