BERITA  

Floresa Akan Gelar Lokakarya untuk Jurnalis di Flores, Salurkan Beasiswa Liputan

Memperkuat peran jurnalis di Flores dalam mendorong tata pemerintahan yang baik dan memerangi korupsi

Avatar of Etgal Putra
Floresa
Gregorius Afioma: "Media arus utama lebih tertarik dan berkutat pada isu-isu di pusat kekuasaan, sementara masalah-masalah pada tataran lokal termarginalkan.”

Ditulis oleh Etgal Putra

Krebadia.comFloresa, media berbasis di Labuan Bajo, akan menggelar lokakarya dan menyalurkan beasiswa liputan untuk memperkuat kapasitas para jurnalis di Flores, NTT, khususnya dalam upaya mendorong tata pemerintahan yang baik dan memerangi korupsi.

Lokakarya bertema “Memperkuat Peran Jurnalis di Flores dalam Mendorong Tata Pemerintahan yang Baik dan Memerangi Korupsi,” ini berlangsung mulai Agustus 2023 hingga Januari 2024.

“Melalui program ini, kami ingin menggandeng para jurnalis di Flores untuk berproses bersama memperkuat kapasitas melalui lokakarya dan juga pengerjaan liputan investigatif,” kata Gregorius Afioma, koordinator program ini, sekaligus manajer program di Floresa.

WhatsApp Image 2023 08 09 at 17.29.00
NTT salah satu provinsi termiskin sekaligus terkorup di Indonesia.

Korupsi di NTT dan Kontrol Media

Gregorius Afioma mengatakan, tema di atas lahir dari niat untuk mendorong perubahan di NTT, daerah yang di satu sisi sedang menjadi sasaran berbagai proyek pembangunan, namun di sisi laini pembangunan yang dicanangkan itu meminggirkan hak-hak masyarakat dan memiliki sejumlah potensi korupsi akibat proses yang kurang transparan dan kurang akuntabel.

Ia mengutip data Badan Pusat Statistik pada 2022 yang menempatkan NTT masih sebagai provinsi termiskin ketiga di Indonesia, dengan angka kemiskinan mencapai 19,96 persen, dua kali lipat di atas rata-rata nasional 9,36 persen.

“Bahkan, Kabupaten Manggarai Barat di ujung barat Pulau Flores yang dalam beberapa tahun terakhir mencatat pembangunan yang masif di sektor pariwisata, jumlah penduduk miskinnya 17,15 persen dengan angka kemiskinan ekstrem bertambah dari 6,98 persen tahun 2021 menjadi 9,79 persen pada tahun 2022,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, NTT juga menjadi salah satu provinsi terkorup di Indonesia berdasarkan survei Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2021.

Ia menjelaskan, berbagai diskusi dan studi menggarisbawahi bahwa sebagian masalah itu terjadi karena lemahnya kontrol publik, termasuk media massa.

“Apalagi, tren umum media di Indonesia masih cenderung tersentralisasi. Media arus utama lebih tertarik dan berkutat pada isu-isu di pusat kekuasaan, sementara masalah-masalah pada tataran lokal termarginalkan,” katanya.

Karena itulah, kata dia, Floresa menginisiasi program ini, yang akan dijalankan lewat lokakarya secara daring pada akhir Agustus 2023, dengan narasumber dari unsur penegak hukum, aktivis antikorupsi, dan para jurnalis dari media nasional yang andal.

Narasumber dari unsur media dan organisasi, kata dia, adalah dari Tempo, Project Multatuli, dan Aliansi Jurnalis Independen.

WhatsApp Image 2023 08 09 at 17.29.02
Nisrina Nadhifah Rahman: “Setiap proposal liputan akan dinilai oleh tim khusus untuk menentukan mana yang paling menarik dan bisa mendapatkan dana liputan hingga 6,5 juta rupiah.”

Ajukan Proposal Beasiswa Liputan

Setelah lokakarya, Tim Floresa akan membuka kesempatan kepada para jurnalis peserta untuk mengajukan proposal liputan.

“Setiap proposal liputan akan dinilai oleh tim khusus untuk menentukan mana yang paling menarik dan bisa mendapatkan dana liputan hingga 6,5 juta rupiah. Yang terpilih akan mendapatkan arahan dari para mentor dan editor Harapkan Partisipasi Jurnalis di Flores,” kata Nisrina Nadhifah Rahman, rekan Gregorius yang bersukarelawan di program ini.

“Kami berharap bisa berkolaborasi dengan jurnalis di Flores untuk terus bertumbuh, mengawal proses-proses pembangunan demi mendorong demokratisasi dan pembangunan berkeadilan lewat kerja-kerja jurnalistik yang mengedepankan isu-isu yang selama ini terpinggirkan,” katanya.

Gregorius dan Nisrina meyakini bahwa program ini semakin relevan mengingat perhelatan politik yang kemungkinan akan tetap sarat dengan praktik transaksi kembali digelar tahun depan.

“Kami merasa ini adalah bagian dari upaya memperkuat solidaritas dari dan untuk sesama jurnalis lokal, yang adalah agen penting dalam upaya mendorong tata pemerintah yang baik, termasuk dalam melawan korupsi” kata mereka.

Program ini didukung oleh dana hibah melalui Alumni Thematic International Exchange Seminar [TIES] dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Floresa bekerja sama dengan Gregorius dan Nisrina, sama-sama peserta TIES itu mengajukan usulan untuk mendapat dana hibah, yang kemudian lolos setelah melewati rangkaian tahap seleksi.

WhatsApp Image 2023 08 09 at 17.13.13
Rosis Adir: “Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk bergandengan tangan, saling berbagi, saling mendukung untuk sama-sama memberi kontribusi bagi publik, khususnya di Flores dan NTT secara luas.”

Harapkan Partisipasi Jurnalis di Flores

Rosis Adir pemimpin Redaksi Floresa mengharapkan partisipasi para jurnalis di daratan Flores untuk terlibat dalam program ini.

“Pendaftaran sudah dibuka, dan kawan-kawan bisa langsung mendaftar lewat tautan ini: ,” katanya.

Ia mengatakan, pendaftaran akan dibuka hingga 15 Agustus dan peserta terpilih diumumkan pada 20 Agustus.

Ia mengatakan, syarat peserta adalah jurnalis yang berbasis di Flores, baik yang bekerja pada media tertentu maupun jurnalis lepas, usia maksimal 35 tahun dan mengirimkan tautan contoh tulisan yang pernah dipublikasikan.

“Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk bergandengan tangan, saling berbagi, saling mendukung untuk sama-sama memberi kontribusi bagi publik, khususnya di Flores dan NTT secara luas,” katanya.

Jika ada pertanyaan, hubungi Rosis Adir (085934354598), Anno Susabun (081236936211), dan Anastasia Ika (087748393339).

 

EDITOR: Redaksi Krebadia.com