Kiprah PBSI Unika St. Paulus Ruteng: Inilah Cara Unik Kaprodi Bone Rampung Memantau Aktivitas Mahasiswanya

Avatar of Etgal Putra
PHOTO 2023 05 14 11 48 41 e1684039127740

KrebaDia.com — Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unika St. Paulus Ruteng Romo Bonefasius Rampung mempunyai cara unik dan menarik untuk memantau aktivitas mahasiswanya. Setiap mahasiswa diberi tugas harian membalas pantun (bergambar) yang dikirim Romo Bone.

Ini unik, karena berinteraksi melalui pantun mungkin belum pernah dibuat oleh kaprodi mana pun di Indonesia. Ini juga menarik, karena pada era sekarang ini pantun kurang mendapat tempat, kecuali sekadar sebagai sarana humor.

Perihal interaksi lewat pantun itu disampaikan Romo Bone Rampung saat dijumpai KrebaDia.com di lantai IV Gedung Utama Barat Unika St. Paulus Ruteng, Jalan Ahmad Yani 10, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Kamis 11 Mei 2023.

Romo Bone menjabat Kaprodi PBSI Unika St. Paulus Ruteng sejak tahun 2014 hingga sekarang. Ia adalah Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lulusan Universitas Negeri Malang.

Menurut Romo Bone, salah satu poin dalam pendidikan karakter mahasiwa adalah bangun lebih awal di pagi hari. Oleh karena itu, setiap pagi Romo Bone mengirim pantun kepada 400-an mahasiswanya melalui Whattsapp. Mahasiswa diwajibkan membalas sebelum batas waktu yang sudah ditentukan.

“Jam 04.30, sudah antre masuk bunyi (notifikasi HP). Kan ada waktunya. Jadi bisa tau mereka bangun pagi atau tidak. Yang balas cepat pagi, nilainya baik. Saya beri batas waktu, pukul 08.00 harus sudah selesai balasnya. Ini supaya cek kau bangun pagi atau tidak,” kata Romo Bone.

Romo Bone menjelaskan, mengirim pantun kepada mahasiswa dilakukannya sejak tahun 2021. Selain pada pagi hari, ia juga rutin mengirim pantun pada sore hari.

“Setiap hari saya kirim gambar berpantun. Tiga gambar pagi, tiga gambar sore. Gambar pertama itu pantun saya pagi itu. Dua gambar lain itu gambar yang sudah saya posting sebelumnya, tapi punya kemiripan pesan. Untuk sore juga sama. Gambar pertama untuk pantun sore itu. Dua gambar lainnya itu pantun yang pernah diposting sebelumnya,” kata Romo Bone.

Dalam melakukan interaksi lewat pantun dengan 400-an mahasiswa, Romo Bone menggunakan tiga buah HP. Dua di antaranya hadiah dari orang yang mendukung usaha pendisiplinan diri para mahasiswa ini.

“Dua (HP) untuk mengambil foto bunga, pemandangan yang akan diselipkan pada pantun. Satunya lagi berisi 4000-an nomor kontak untuk mengirimkan pantun bergambar,” katanya.

PHOTO 2023 05 14 11 48 41 1

MAHASISWA PBSI DAN KAPRODI — Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unika St. Paulus Ruteng bergambar bersama Ketua Prodi PBSI Romo Bonefasius Rampung, S.Fil, M.Pd (berdiri paling kiri) di ruas jalan dalam Kampus Unika St. Paulus Ruteng, dengan latar belakang Pendopo Istana Keuskupan Ruteng. Foto: Dokumen HMPS PBSI Unika St. Paulus Ruteng

Lalu, apa tujuannya setiap mahasiswa diwajibkan membalas pantun?

Menurut Romo Bone, tujuannya adalah untuk melatih para mahasiswa cermat dan tepat dalam memilih kata. Sebab, mengutip Wikipedia, untuk membuat pantun, kata yang digunakan harus selektif dan jumlahnya sangat terbatas.

Romo Bone menetapkan, pantun balasan dari para mahasiswa harus terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Lazimnya setiap baris berisi empat kata.

“Setiap mahasiswa diwajibkan menggunakan dua baris terakhir yang merupakan pesan dari pantun saya sebagai sampiran (untuk) pantun balasan mereka,” kata Romo Bone.

“Setelah itu, mahasiswa wajib tambahkan dua baris baru sebagai pesan balasan mereka,” katanya.

Romo Bone ketat dalam penggunaan kosakata. Tiap pantun yang dibalas tidak boleh memuat kosakata yang sama. Tidak boleh ada kata yang diulang.

Aturan ini dibuat dengan maksud agar mahasiswa terus memperkaya kosakata mereka, katanya.

Sebagai contoh, KrebaDia.com mengutip hasil karya pantun berbalas antara Romo Bone Rampung dan mahasiwanya Florentinus Armando yang sudah dimuat dalam salah satu buku terbitan para mahasiwa.

Pantun awal dari Romo Bone Rampung:
Mawar mekar satu September,
Narasikan hidup dalam waktu.
Makna usia hitungan kalender,
Kata tindakan seharusnya satu.

Pantun balasan dari Florentinus Armando:
Makna usia hitungan kalender,
Kata tindakan seharusnya satu.
Perbuatan baik dalam karakter,
Kelaklah nanti menjadi bermutu.

Dalam pengecekan KrebaDi’a.com atas beberapa buku karya para mahasiswa, pola pantun seperti itulah yang dihasilkan oleh setiap mahasiswa bersama Romo Bone, pagi dan sore.

Tiga puluhan buku sudah diterbitkan. Kover atau sampulnya menarik perhatian. Media biasa menyebutnya eye catching.

Tiga puluhan buku para mahasiwa itu memiliki ISBN. ISBN merupakan singkatan dari International Standard Book Number atau Nomor Buku Standar Internasional. Ini pengindentifikasian unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial.