Konfiks Pe-an Bersanding Proses

Konfiks Pe-an Bersanding Proses

Kita sering berhadapan dengan teks tertulis. Pada teks tertulis seperti itu biasanya kita dapat kalimat-kalimat yang tersusun dari rangkaian kata-kata, frasa, atau klausa. Kata-kata pembentuk frasa dan klausa bisa saja berupa bentuk dasar dan bisa pula berupa bentuk berimbuhan atau campuran kedua bentuk tersebut.

Bentuk dasar (morfem bebas) dan bentuk berimbuhan (berafiks) merupakan objek kajian morfologi. Afiksisasi atau pengafiksan merukan salah satu dari  cabang morfologi selain persoalan pembentukan kata berulang (reduplikasi) dan pembentukan kata majemuk melalui komposisi.

Afiksisasi itu mencakup pelekatan bentuk terikat (morfem terikat) dengan bentuk dasar pada awal (prefiks), di tengah (infiks), di belakang (sufiks), dan sekalian bagian awal dan bagian akhir secara bersamaan (konfiks). Dalam morfologi dikenal adanya imbuhan awal atau prefiks (me-, ber-, ter-, se-, pe-; per-);  imbuhan sisipan atau infiks (-el-, -em-, -er-); imbuhan akhir atau sufiks (-an, -i, -kan); dan gabungan awalan dan akhiran atau konfiks (me-an, me-i, me-kan; ber-an, ber-kan, ter-i; ter-kan, ter-, per-an, per-i, per-kan).

Ulasan FBI edisi ini lebih terfokus pada satu persoalan terkait  penggunaan bentuk konfiks pe-an, baik yang ditemukan dalam teks tertulis (tulisan) maupun dalam bahasa cakapan (lisan). Untuk mengulas persoalan pemakaian bentuk konfiks pe-an ini, baiklah kita mencermati kutipan kalimat (1) s.d. (7) berikut;

  1. Proses pembersihan lahan pertanian tidaklah mudah.
  2. Proses penanaman pohon melibatkan para mahasiswa. 
  3. Proses pengerjaan jalan  membutuhkan banyak dana.  
  4. Pihak keamanan terlibat dalam proses pengamanan pilpres. 
  5. Para pihak menunggu proses penyelidikan kasus itu.
  6. Bebera orang terlibat proses pembuatan film “Dirty Vote”.

Ketujuh kalimat di atas memuat kata berimbuhan konfiks pe-an yakni pembersihan, penanaman, pengerjaan, persiapan, penyelidikan, pembuatan. Ketujuh kata tersebut tampaknya “seolah-olah” bersanding padu (kolokatif) dengan kata proses yang mendahului bentuk-bentuk berkonfiks pe-an.  Frasa “seolah-olah” sengaja kami gunakan untuk meyakinkan kita bahwa pola persandingan bentuk proses dengan kata berimbuhan konfiks pe-an bukanlah bentuk persandingan yang tepat atau sesuai. Mengapa tidak tepat dan tidak sesuai?

Untuk mendapatkan penjelasan dan pemahaman yang benar tentang konstruksi seperti itu, tentu saja dibutuhkan perunutan yang lebih rinci. Hal utama yang harus dirunut tentu saja terfokus pada fungsi dan makna konfiks pe-an pada bentuk tersebut.

Secara teoretis, penggunaan konfiks pe-an berfungsi dan bermakna menyatakan “proses me-[…] atau proses ber-[…]”. Bentuk […] harus diganti dengan bentuk dasar untuk setiap kata berkonfiks pe-an tersebut. Dengan demikian,  pembersihan itu sesungguhnya sama maknanya (proses membersihkan), penanaman (proses menanam), pengerjaan (proses mengerjakan, persiapan (proses menyiapkan), penyelidikan (proses menyelidiki), pembuatan (proses membuat). 

Pengungkapan (proses mengungkapkan) makna konfiks pe-an seperti ini membantu kita memastikan bahwa seharusnya kata berkonfiks pe-an “tidak boleh” bersanding dengan kata proses yang mendahului bentuk-bentuk tersebut karena pe-an pada semua kata itu bermakna menyatakan proses. Dengan demikian, konstruksi kalimat (1) s.d.(6) tergolong bentuk yang salah. Bentuk-bentuk yang benar mengharuskan kita melesapkan kata “proses” karena makna proses   melekat pada  bentuk kata yang berkonfiks pe-an. 

Bentuk yang benar tanpa kata “proses” untuk kalimat di atas  terlihat pada kalimat (1a) s.d. (6a) berikut.

1a. Pembersihan lahan pertanian tidaklah mudah.

2a. Penanaman pohon melibatkan para mahasiswa. 

3a. Pengerjaan jalan  membutuhkan banyak dana.  

4a. Pihak keamanan terlibat dalam pengamanan pilpres. 

5a. Para pihak menunggu penyelidikan kasus itu.

6a.Bebera orang terlibat pembuatan film “Dirty Vote”.

Alternatif lainnya, kita tetap menggunakan kata “proses” yang disandingkan tetapi kata berkonfiks pe-an harus diubah dengan mengambil bentuk berimbuhan me- seperti kalimat (1b) s.d. (6b) berikut.

1b. Proses membersihkan lahan pertanian tidaklah mudah.

2b. Proses menanam pohon melibatkan para mahasiswa. 

3b. Pengerjaan jalan  membutuhkan banyak dana.  

4b.Pihak keamanan terlibat dalam pengamanan pilpres. 

5b. Para pihak menunggu penyelidikan kasus itu.

6b. Bebera orang terlibat pembuatan film “Dirty Vote”.

Setelah menyimak uraian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pemakaian kata “proses” yang disandingkan dengan bentuk konfiks pe-an tergolong cara berbahasa yang salah.

EDITOR: Redaksi Krebadia.com