Pastor Asal NTT Dirampok di Paraguay

Para perampok membawa lari mobil, dokumen, HP,  dan peralatan misa milik Pater Rodrikus Reinoldus Tanesib SVD yang disiapkan untuk perayakan ekaristi dengan umat yang telah menantinya di sebuah kapel

Avatar of Redaksi Krebadia
Pastor Asal NTT Dirampok di Paraguay Pater Rodrikus Reinoldus Tanesib SVD
Pater Rodrikus Reinoldus Tanesib SVD

Ditulis oleh Robert Bala

Krebadia.com — Kisah rampok-merampok di Paraguay begitu sering terjadi. Tindak kekerasan perampokan di negara itu bahkan dikategorikan sebagai yang tertinggi, setelah El Salvador dan Honduras.

Kali ini perampokan menimpa seorang imam Katolik, Pater Rodrikus Reinoldus Tanesib SVD.

Misionaris asal Mamsena, Timor, Nusa Tenggara Timur, ini menceritakan, kisah tragis atas dirinya terjadi pada Rabu sore 13 Desember 2023 atau Kamis pagi waktu Indonesia.

Sore itu benar-benar menjadi hari paling sial bagi Pa’i Rodrigo, demikian sapaan akrab umat terhadapnya.

Pastor yang saat ini menjadi pastor Paroki Santa Fe, Ciudad del Este, itu menceritakan di Facebook tragedi yang barusan dialaminya.

“Selamat malam. Hari ini pukul 15.50, saya dirampok dalam perjalanan ke Toryvete di perkebunan eucalyptus. Ada 2 orang yang sudah menutupi jalan dengan kayu dan menungguku dengan senjata api. Mereka memaksaku untuk tinggal di kabin belakang dan membawa mobilku ke daerah Yguazu.”

Lebih lanjut pastor yang bekerja di Paraguay sejak 2006 itu berkisah, para perampok mengikat tangannya.

Mereka juga memaksa pastor itu tidak berteriak dan tidak melakukan sesuatu yang menarik perhatian orang.

Para perampok lalu membawa lari mobil, dokumen, HP, dan peralatan misa yang disiapkan untuk merayakan ekaristi dengan umat yang telah menantinya di sebuah kapel.

Setelah peristiwa yang menyeramkan itu terjadi, para perampok meninggalkan sang pastor di perkebunan kedelai seorang diri.

Beruntung tempat itu dekat ruta 2 menuju Mariscal Lopez.

Ketika para perampok sudah menjauh dengan mobilnya, sang pastor lalu pergi ke jalan untuk meminta bantuan.

“Saya melambaikan tangan untuk menghentikan mobil, truk, sepeda motor yang lewat, tapi tidak ada yang berhenti. Beruntung, ada seorang ‘Samaria’ yang bak hati, sebuah keluarga yang mengendarai sebuah pick-up, dan kemudian datang patroli polisi nasional. Polisi lalu membawaku ke kantor polisi di Toryvete untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang perampokan yang barusan terjadi.”

Terhadap kejadian yang menimpanya, pastor yang tidak memiliki sarana komunikasi lagi ini meminta agar bisa masuk Facebook dan menginformasikan hal ini.

“Syukur aku sudah pulang dengan selamat. Dan terima kasih kepada masing-masing untuk dukungan, perhatian, dan kasih sayang  Tuhan memberkati kalian semua,” tulisnya.

WhatsApp Image 2023 12 15 at 11.05.54
Pater Rodrikus Reinoldus Tanesib SVD

Simpati Umat Paroki Santa Fe

Terhadap kisah mencekam yang menimpa sang gembala, begitu banyak umat dari Paroki Santa Fe mengungkapkan keprihatinan.

Seorang umat, Sonia Lesme, menyampaikan terima kasihnya karena pastornya dalam keadaan baik, meski harus kehilangan mobilnya.

Gracias adios y la virgen. Pa’i estas bien” (Terima kasih Tuhan dan Bunda Maria karena pastorku dalam keadaan baik-baik saja).

Ungkapan yang sama disampaikan Nancy Rosana Caceres Gonzalez dan Leonardo Angel Insfran.

Umat lain yaitu Purita Cruz mengungkapkan bahwa ia sangat khawatir.

Me preoucupa Padre Rodrigo,” katanya.

Tidak kurang pula umat yang berbahasa Portugis mengungkapkan keprihatinan terhadap peristiwa yang barusan terjadi dengan gembala mereka.

Meus Deus que triste” (Aduh Tuhan, sangat sedih).

Rawannya Perbatasan Antar-negara

Santa Fe berada di perbatasan antara Paraguay dan Brazil, dan tidak jauh dari sana perbatasan dengan Argentina.

Karena itulah umat di daerah ini bisa berbahasa “Portunyol” alias Portugis dan Spanyol.

Karena wilayahnya berada di perbatasan antar-negara maka banyak pula kejahatan antar-negara.

Pelaku pencurian di satu negara dapat dengan cepat berpindah ke negara lain. Dengan mudah pencuri membawa kendaraan ke negara lain, sehingga akan kehilangan jejak dengan cepat.

Saat berita ini ditulis, Pater Rodrigo belum bisa dihubungi karena waktu di Paraguay sudah tengah malam.

 

Baca BERITA Krebadia lainnya dengan klik tautan ini
EDITOR: Redaksi Krebadia.com