Tiga Kendaraan Kerinduan

pedih, ceria, diam dan sunyi: berbeda di alam nyata, satu hakikat di dalam jiwa

Avatar of Gerard Bibang
Tiga Kendaraan Kerinduan

Karena rinduku tak pernah tua; maka pengembaraanku tak berkesudahan; dengan mengarungi berpuluh-puluh rahasia kehidupan, berkisah kepadaku bahwa bagi perjalanan manusia yang mencinta disediakan tiga kendaraan kerinduan

Pertama: kepedihan hidup; pedihnya tidak maya, tidak semu, tidak ragu-ragu; jiwa yang tersakiti, ada rasa keterpenjaraan, ada luka yang berurai-urai airmata; kerinduan malah tidak dibikinnya tambah tua; ia tetap awet sepanjang-panjang perjalanan; tersiksa rindu warta cinta abadi; bersemayam sunyi dalam sanubari

Kedua: keceriaan nan jaya; boleh juga engkau sebut kejayaan; ada rasa riang gembira yang berbinar-binar, ada rasa ketermanjaan, ada pesta dan tertawa yang penuh hiasan; apakah melenyapkan derita, tentu tidak! derita tetap ada, berbarengan di sebelahnya tawa ria dan sukacita; keceriaan warta harapan; berkecambah pelan tapi pasti dalam sukma

Ketiga: diam dan sunyi; atau sunyi yang teramat diam; inilah kendaraan yang memelihara jarak di antara dua lainnya, kepedihan dan kejayaan; diam dan sunyi bukan berarti gagu; ia adalah bahasa kerinduan terdalam, ia adalah bahasa cinta; dalam sunyi dan diam tergusurlah pikiran untuk mendua; atau engkau tak diduakan; engkau sang kerinduan satu-satunya yang dituju; terarah dan terpateri dalam kalbu

Jangan pilih pertama, teriak para malaikat di atas awan; para malaikat tak begitu kerasan menemani orang-orang angkuh; karena ketika manusia menaiki kendaraan ini dengan kepongahannya, manusia akan tiba di puncak mabuk cinta, di ufuk jauh segala jenis pengetahuan, atau di kesejatian rasa yang disangka bahagia paripurna; para malaikat tidak suka orang bermabuk-mabuk; kirim saja ke laut, teriak malaikat-malaikat itu!

Lalu dari dalam awan terdengar suara tertawa terkekeh-kekeh sambil berkata: betapa tololnya kalian; jangan mengabsolutkan satu kendaraan; jangan memperlakukan satu kendaraan sebagai satu-satunya yang kalian suka; itu kelakuan manusia rakus dan bernafsu-nafsu

Oh, ternyata tiga kendaraan ini adalah rupa-rupa kerinduan; ketiganya berbeda di alam nyata tapi satu hakikat dalam jiwa

(gnb:tmn aries:jkt:minggu kedua advent desember 2023)

 

Baca juga artikel terkait NARASI PUITIK atau tulisan menarik Gerard Bibang lainnya.
EDITOR: Redaksi Krebadia.com


gerard bibang, wajah, daun-daun kering, Tikungan Dungu nyawa kepadamu kepadaku

Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, dosen, dan penyair, mantan jurnalis-penyiar radio Deutsche Welle Jerman dan Radio Nederland Wereldomroep Belanda.