BERITA  

Pemuda Pancasila Berikan Bantuan ke Korban Kebakaran di Nekang, Adrianus Agal: Semoga Donatur Lain Turut Membantu

"Mimpi kesejahteraan Indonesia itu mimpi kita semua. Pemuda Pancasila Manggarai memulai gerakan dalam lingkup kecil, bergerak nyata dari dan untuk Manggarai"

Avatar of Etgal Putra
WhatsApp Image 2023 07 21 at 20.24.35
Rumah milik Sulastri Anisa Parera, warga Kampung Maumere, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, yang habis dilalap api pada Rabu 19 Juli 2023. (Foto: Desta Reme)

Krebadia.com — Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Adrianus Agal, S.H., M.H. memberikan bantuan kepada Sulastri Anisa Parera, warga Kampung Maumere, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, yang rumahnya habis dilalap api pada Rabu 19 Juli 2023. Pemberian bantuan MPW PP kepada Sulastri diwakilkan oleh Wakil Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Manggarai, Fernanda Van Desta Reme, S.Kom, M.Si pada Jumat 21 Juni 2023.

Merespon bantuan tak terduga yang diinisiasi ketua MPW Pemuda Pancasila NTT tersebut, Sulastri menyampaikan syukur dan terima kasih berlimpah untuk perhatian dan kepedulian Pemuda Pancasila pada dirinya dan keluarga yang mengalami musibah.

“Terima kasih banyak untuk kepedulian Pak Adrianus Agal, begitu juga dengan Pemuda Pancasila. Terima kasih banyak sudah spontan membantu kami yang sudah mengalami musibah,” kata Sulastri, sebagaimana disampaikan Fernanda Van Desta Reme kepada Krebadia.com per telepon Jumat 21 Juli 2023.

Adrianus Agal, yang saat ini menjabat wakil ketua Bakumham DPP Golkar menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa Sulastri.

“Semoga Ibu Sulastri  beserta keluarga diberi kekuatan, kesabaran serta penghiburan oleh Tuhan. Ini musibah. Tidak ada yang bisa duga,” katanya kepada Krebadia.com per telepon Jumat 21 Juli 2023.

“Bantuan yang kami beri mungkin tidak bisa mengganti semua kerugian yang Ibu Sulastri derita. Tapi semoga bantuan ini jadi pembuka jalan bagi bantuan dari pihak lain yang akan menyusul membantu Ibu Sulastri,” kata Adri Agal.

Wakil Ketua MPC Pemuda Pancasila Manggarai Fernanda Van Desta Reme saat diwawancarai Krebadia.com menyampaikan harapannya agar Pemda Manggarai tidak tutup mata pada musibah yang dialami oleh masyarakat kecil.

Menurutnya, sekecil apa pun bantuan dari pemerintah, tentu akan sangat membantu Sulastri.

“Yang masyarakat lihat, adalah pemerintah membuka mata untuk ikut bantu atau tidak. Rasa percaya masyarakat pada pemerintah dimulai dari rasa percaya bahwa pemerintah pasti hadir membantu  saat masyarakat sedang susah,” kata Desta.

Desta berharap, organisasi kepemudaan yang ada di Manggarai seperti Pemuda Pancasila bisa menjadi inisiator bagi gerakan kepemudaan lain dalam membangun persaudaraan dan kepedulian tinggi bagi masyarakat kecil di Manggarai.

Pemuda Pancasila
Adrianus Agal, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila NTT.

Pemuda Pancasila Manggarai

Meskipun secara nasional telah berdiri sejak 1956, Pemuda Pancasila baru melebarkan operasinya di Manggarai sejak tahun 2021.

Saat ini, kepengurusan Pemuda Pancasila Manggarai dipimpin oleh Heriberto Apriliano Iruk sebagai ketua, Fernanda Van Desta Reme sebagai wakil ketua, dan Dionisius Haryono Ngangu sebagai sekretaris.

Sejak pendiriannya hingga saat ini, Pemuda Pancasila Manggarai telah berhasil menyebar ke berbagai pelosok wilayah Manggarai, bahkan hingga ke kabupaten tetangga, Manggarai Timur.

Misi yang diusung oleh Pemuda Pancasila Manggarai, menurut Adrianus Agal, adalah  sosial kemasyarakatan. Pengejawantahan sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Mimpi kesejahteraan Indonesia itu mimpi kita semua. Tetapi Pemuda Pancasila Manggarai bermain dalam skop yang lebih kecil, bergerak nyata mulai dari dan untuk Manggarai,” kata Adri Agal.

“Kita lakukan tugas kecil, lakukan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Jika itu berhasil, kita akan dipercayakan untuk  mengemban tugas yang lebih besar.”

Menurut Adri, selama ini banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemuda Pancasila Manggarai, namun dilakukan dalam diam, dalam spirit untuk membantu dengan sungguh tanpa ekspose media.

“Kami membantu dalam diam. Tujuannya murni untuk bantu. Tetapi kalau ada ekspos dari media, semoga itu bisa jadi pintu masuk agar banyak pihak lain yang terdorong untuk ikut membantu sesama kita yang kesusahan,” kata Adri.

“Semoga ada pihak lain seperti pemda atau donatur yang berkelebihan yang tergerak untuk membantu Ibu Sulastri karena membaca publikasi yang dibuat ini.”

Pemuda Pancasila
Pimpinan dan pengurus Pemuda Pancasila Manggarai memberikan bantuan tanggap bencana (Foto: Desta Reme)

Pemuda Pancasila Manggarai Bukan Ormas Preman

Menjawab Krebadia.com tentang persepsi publik yang telah melabeli Pemuda Pancasila sebagai ormas yang lekat dengan aktivitas premanisme, Wakil Ketua Pemuda Pancasila Manggarai Desta Reme mengatakan, label tersebut tidak relevan jika melihat fakta banyak kegiatan sosial kemanusiaan yang telah dilakukan Pemuda Pancasila.

Apalagi semua kegiatan tersebut dilakukan  dalam spirit gotong royong, toleransi, dan kepedulian pada masyarakat kecil yang membutuhkan bantuan.

“Kami tidak memeras orang susah. Kami malah membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Kami tidak mengambil sesuatu dari orang kecil, kami malah memberi pada mereka yang kekurangan,” kata Desta.

“Jika label premanisme adalah label untuk ormas yang aksinya mengacau, merampas, dan menyusahkan orang lain, maka dari misi dan kegiatan yang kami buat, kan bisa dilihat kalau Pemuda Pancasila jelas-jelas bukan ormas preman.”

Namun Desta tidak menyangkal bahwa di luar Manggarai, Pemuda Pancasila telah terlanjur dilabeli buruk.

Desta menjelaskan, membantu banyak orang dengan pendekatan budaya serta selalu menjunjung kearifan lokal adalah jalan yang dipilih untuk melakukan rebranding citra Pemuda Pancasila di Manggarai.

“Kita tidak bisa habiskan energi untuk menjelaskan semua hal, tapi tidak melakukan apa-apa. Kerja dengan sungguh-sungguh, bantu dengan sungguh-sungguh, hasilnya orang bisa lihat dan bisa nilai. Bagus atau tidak, tulus atau tidak,” kata Desta.

Pemuda Pancasila
Membantu masyarakat kecil yang kesulitan adalah fokus kerja Pemuda Pancasila Manggarai (Foto: Desta Reme)

Transformasi Menjadi Ormas Intelektual

Dalam Mubes PP ke-10 di Jakarta pada 2019, Japto Soelistyo Soerjosoemarno menjelaskan bahwa Pemuda Pancasila merupakan ormas berbasis massa, berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945.

Dalam mubes tersebut, Japto menegaskan satu poin utama, bahwa Pemuda Pancasila bukan partai politik atau organisasi premanisme.

“Pemuda Pancasila organisasi yang tidak disukai, tapi dibutuhkan. Kami tidak ke mana-mana, tapi kami ada di mana-mana,” kata Japto dalam mubes.

Japto menjelaskan bahwa kader Pemuda Pancasila telah tersebar di berbagai lembaga tinggi negara dan partai politik.

Japto juga menjelaskan, kader Pemuda Pancasila terdiri dari ragam kalangan dan bukan hanya kalangan elite.

Pada kesempatan yang sama saat mubes, Ketua MPR Bambang Soesatyo yang juga wakil ketua umum MPN Pemuda Pancasila juga menyatakan ormas itu bukanlah organisasi preman.

“Kami bukan lagi organisasi preman biasa, tidak lagi menggunakan golok, tato atau kumis tebal. Kami sekarang lebih mengedepankan otak, pikiran, dan  pengetahuan,” kata Bambang.

Pemuda Pancasila
Pimpinan pengurus Pemuda Pancasila Manggarai berfoto bersama Ketua Majelis Pimpinan Wilayah NTT, Adri Agal (kedua dari kanan) (Foto: Desta Reme)

EDITOR: Redaksi Krebadia.com