BERITA  

Sekelompok Pemuda Blokir Jalan Telford Bermasalah di Gurung Liwut, Desak Kades Segera Gelar Musyawarah

Jalan yang diblokir itu menghubungkan dua desa beda kecamatan, yakni Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, dan Desa Golo Meleng, Kecamatan Rana Mese.

Avatar of Andre Babur
WhatsApp Image 2024 02 16 at 21.30.06
Ruas Jalan Mbeling–Tobang di Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, diblokir oleh Orang Muda Berdesa Gurung Liwut, Jumat 16 Februari 2024. (Andre Babur/Krebadia)

Ditulis oleh Andre Babur

Krebadia.com — Sekelompok pemuda di Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong,  Kabupaten Manggarai Timur, memblokir ruas jalan telford Mbeling–Tobang pada Jumat, 16 Februari 2024. Ruas jalan yang baru dikerjakan itu diblokir setelah ditemukan sejumlah kejanggalan dan tidak ditepatinya janji kepala desa melakukan musyawarah penyelesaian masalah.

Pantauan Krebadia, sekitar dua puluh pemuda yang tergabung dalam wadah Orang Muda Berdesa Gurung Liwut bahu-membahu memblokir jalan. Mereka memancangkan tiang-tiang kayu di badan dan bahu jalan sebelum dipalang dengan bilah-bilah bambu untuk kemudian dipaku rapat.

Jalan yang diblokir itu menghubungkan dua desa beda kecamatan, yakni Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, dan Desa Golo Meleng, Kecamatan Rana Mese.

Ruas jalan sepanjang lebih dari  lima kilometer itu juga merupakan satu-satunya akses menuju sekitar 31 hektare persawahan dan 75 hektare perkebunan warga Dusun Mbeling, Desa Gurung Liwut.

Baru-baru ini ruas jalan tersebut diintervensi dengan proyek peningkatan perkerasan jalan berupa telford, dengan sumber dana desa tahun 2023.

Erbi Lapadora, salah satu dari pemuda itu, mengatakan pemblokiran ruas jalan dilakukan lantaran proses pengerjaannya asal jadi.

“Batu-batu itu sudah berantakan lagi. Padahal jalan ini baru dikerjakan,” kata Erbi kepada Krebadia pada Jumat, 16 Februari 2023.

Ia melanjutkan, proyek telford itu telah menghabiskan waktu kurang lebih enam bulan sejak Agustus 2023.

Namun, kata dia, hingga pertengahan Februari 2024 proyek itu belum juga selesai dikerjakan.

“Kami mendesak supaya segera dilakukan perbaikan pada titik-titik yang telah rusak,” katanya.

Diamati Krebadia, pada beberapa titik ruas jalan itu batu-batu yang telah disusun sudah terbengkalai.

Pada titik lain, batunya belum disusun meski telah ditumpukkan di badan jalan.

WhatsApp Image 2024 02 16 at 21.32.16 1
Jalan yang diblokir ini menghubungkan dua desa beda kecamatan, yakni Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, dan Desa Golo Meleng, Kecamatan Rana Mese. (Andre Babur/Krebadia)

Aneka Kejanggalan Proyek Telford Mbeling–Tobang

Kejanggalan dalam proyek telford ruas jalan Mbeling–Tobang telah diberitakan dalam laporan kolaborasi Krebadia dan Floresa pada Januari 2024.

Laporan kolaborasi itu memuat sejumlah kejanggalan, salah satunya dana yang tidak sinkron dengan dokumen anggaran dan pendapatan belanja desa (APBDes).

Dana yang terpublikasi melalui papan proyek senilai Rp194.000.000. Dana itu berbeda dengan yang termuat dalam APBDes.

Di dalam APBDes, dana peningkatan/perkerasan jalan tani pada tahun 2023 senilai Rp370.000.0000.

Nikodemus Matu, kepala Desa Gurung Liwut, mengatakan dana yang terpublikasi “hanya dana material.”

“(Biaya) hari orang kerja (HOK), perencanaan dan honor TPK tidak termasuk di situ (papan proyek),” katanya.

Menurut Nikodemus, besaran dana proyek telford itu Rp204.000.0000.

Sebagaimana termuat didalam APBDes, dana Rp204 juta tersebut diperuntukkan bagi pemeliharaan jalan usaha tani.

Gaspar Nanggar, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Manggarai Timur, mengatakan, “Dana yang terpublikasi dan APBDes harus sama.”

Perbedaan nilai dana tersebut, kata Gaspar, “merupakan sebuah pelanggaran.”

Menurut Gaspar, proyek telford di dusun Mbeling itu tercakup dalam peningkatan/perkerasan jalan tani.

Jika merujuk pada pernyataan Gaspar, dananya Rp370.000.0000.

Kejanggalan lain dalam proyek telford itu: tim pelaksana kegiatan (TPK) tidak diberi rencana anggaran biaya (RAB).

TPK membantu kepala urusan atau kaur dalam pengadaan barang/jasa di desa. Anggotanya terdiri dari unsur perangkat desa, lembaga kemasyarakatan desa, dan/atau masyarakat.

WhatsApp Image 2024 02 16 at 21.32.15 2
Pemblokiran ruas jalan dilakukan lantaran proses pengerjaannya asal jadi. (Andre Babur/Krebadia)

Robianus Kadim, salah satu anggota TPK mengaku tidak diserahi RAB saat pelaksanaan proyek itu.

Ia mengatakan,  ia “berulang kali meminta RAB kepada Nikodemus namun tidak diberikan.”

Dampak dari itu, Robianus mengaku tak tahu spesifikasi proyek itu.

Hal itu juga diakui Ketua TPK Meltiana Anu.

“(RAB) tidak ada di saya. Ada di bendahara desa,” kataya.

Krebadia menemui Florianus Siong, bendahara desa, di kediamannya di Dusun Paka, Desa Gurung Liwut, pada Oktober 2023, meminta konfirmasi perihal RAB yang tak kunjung diserahkan ke TPK.

Ia meminta agar “ke kantor desa saja, bertemu kepala desa selaku pimpinan.”

Sebelumnya, Krebadia telah kali-kali menghubungi Florianus melalui WhatsApp. Namun, ia tidak merespons, meskipun pesan yang dikirim sudah bercentang biru, tanda telah dibaca.

Kepala Desa Nikodemus Matu membantah pengakuan Meltiana soal ketua TPK yang tidak memegang RAB.

“Ada di (ketua) TPK. Karena Anda minta, makanya mereka mengaku tidak pegang RAB,” kata Nikodemus.

Ia berdalih TPK “tak akan mengaku turut memegang RAB lantaran sering diminta oleh media.”

Krebadia menghubungi Meltiana melalui pesan WhatsApp pada 6 Desember 2023, meminta konfirmasi atas pernyataan Nikodemus.

Namun, ia tidak merespons meskipun pesan yang dikirim sudah bercentang dua.

Dalam pernyataan sebelumnya pada 14 November 2023, Nikodemus sempat mengatakan kepada Krebadia, “RAB itu tidak harus dipegang oleh TPK, tetapi cukup diperlihatkan saja.”

Ia juga mengaku keberatan jika dokumen perencanaan proyek telford itu diberikan kepada media, “kecuali semua desa di Manggarai Timur juga diminta dokumen serupa.”

Kepala DPMD Gaspar Nanggar yang ditemui pada 11 Desember 2023 menyatakan, “RAB wajib dipegang oleh TPK.”

“Logika sederhana,” katanya. “Dari namanya saja tim pelaksana kegiatan.”

“Jadi, semua yang berkaitan dengan proyek itu sudah tertuang di dalam RAB yang dipegang oleh TPK,” kata Gaspar.

WhatsApp Image 2024 02 16 at 21.32.15
Pada beberapa titik ruas jalan, batu-batu yang telah disusun sudah terbengkalai. (Andre Babur/Krebadia)

Desak Kepala Desa Segera Gelar Musyawarah 

Berkenaan dengan aksi pemblokiran ruas jalan Mbeling–Tobang, Orang Muda Berdesa Gurung Liwut mendesak pemerintah desa segera menggelar musyawarah dengan warga.

“Kepala desa sudah janji untuk lakukan musyawarah. Tapi sampai hari ini belum juga dilaksanakan,” kata Erbi Lapadora.

Kepala Desa Nikodemus Matu menjanjikan musyawarah usai dinas PMD mulai menyelidiki kasus kejanggalan proyek tersebut.

Menurut Gaspar Nanggar, dinas PMD telah menyelidiki kejanggalan proyek itu sejak Januari.

“Kepala desa sudah janji untuk lakukan musyawarah dengan BPD termasuk masyarakat,” katanya

Kepada Krebadia Nikodemus mengatakan musyawarah belum digelar karena pihaknya masih berkoordinasi.

Khusus perihal aksi blokir jalan oleh sekelompok pemuda, Nikodemus mengatakan, “tunggu saya klarifikasi dengan masayarakat,” menjawab Krebadia  via WhatsApp pada Jumat, 16 Februari 2024.

Erbi menegaskan, jalan yang diblokir akan dibuka apabila musyawarah yang dijanjikan Nikodemus sudah terlaksana.

“Nanti kita sendiri juga yang akan buka. Intinya musyawarah sudah dilaksanakan,” kata Erbi.

WhatsApp Image 2024 02 16 at 21.32.16
Berkenaan dengan aksi pemblokiran ruas jalan Mbeling–Tobang, Orang Muda Berdesa Gurung Liwut mendesak pemerintah desa segera menggelar musyawarah dengan warga. (Andre Babur/Krebadia)

Rencana Pemblokiran Jalan Sudah Disampaikan

Rencana pemblokiran jalan ini sudah disampaikan jauh-jauh hari oleh para pemuda.

Seperti telah diberitakan Krebadia beberapa waktu lalu, menyikapi telford di desanya yang belum rampung dan kini terbengkalai, sekelompok pemuda Dusun Mbeling menyatakan akan memblokir ruas jalan tersebut jika tidak segera diselesaikan dan diperbaiki.

Erbi Lapadora mengatakan jalan itu akan digunakan warga Dusun Mbeling beberapa tahun ke depan. Jika tidak dikerjakan dengan baik, warga akan sengsara.

Erbi menjelaskan, saatnya anak-anak muda di dusunnya berpartisipasi dalam mengontrol semua pembangunan desa yang masuk.

Menurut dia, dari awal proyek telford ruas jalan Mbeling–Tobang tidak melibatkan warga setempat, dan belakangan ditemukan banyak kejanggalan.

Kejanggalan yang disebut Erbi merujuk pada laporan kolaborasi Krebadia dan Floresa.

“Kita sepakat bahwa sebelum disiram sertu nanti,  harus dipastikan yang rusak-rusak itu sudah dibetulkan lagi,” katanya kepada Krebadia pada Jumat, 2 Februari 2024.

Jika hal itu tidak dilakukan, kata dia, ia bersama teman-teman pemuda lainnya di dusun itu akan memblokir jalan tersebut.

Ia pun mendesak kepala Desa Gurung Liwut menghadirkan warga Dusun Mbeling dalam musyawarah yang telah dijanjikan.

“Kalau benar dia (kepala desa) janji lakukan musyawarah, kita minta warga Dusun Mbeling juga diundang,” katanya.

 

Baca juga artikel terkait LIPUTAN KOLABORASI atau artikel MENDALAM lainnya
EDITOR: Redaksi Krebadia.com