SMP Bina Kusuma Ruteng Berduka, Kepala Tata Usaha Andreas Jilik Meninggal Mendadak

Avatar of Redaksi Krebadia
WhatsApp Image 2023 06 16 at 20.17.55

KrebaDi’a.com — SMP Bina Kusuma Ruteng berduka. Kepala Tata Usaha Andreas Jilik meninggal dunia secara mendadak pada Jumat pagi 16 Juni 2023.

“Mat pagi Kak Esy. Siapa itu Pak Andreas Jilik? Barusan datang ke IGD tapi dicek sudah meninggal. RIP e,” tulis Eca Anggal via pesan Whatsapp dari RSUD Ruteng.

Perawat pada RSUD ini menujukan pesannya ke kakak kandungnya Esy Anggal, kepala SMP Bina Kusuma Ruteng, melalui WA grup keluarga.

Tak lama berselang, terpantau dari alamat Redaksi KrebaDi’a.com Jalan Ranaka 53, melintas dari arah barat mobil ambulans dengan bunyi sirene khas pengangkut jenazah.

Kepada KrebaDi’a.com, Kepala SMP Bina Kusuma Esy Anggal menjelaskan, pagi hari itu Pak Ande Jilik masih ke sekolah. Karena tampak kurang sehat, ia dilarang istrinya ke sekolah, tapi dia tetap pergi.

WhatsApp Image 2023 06 16 at 20.17.55
Kepala tata usaha SMP Bina Kusuma Andreas Jilik

Di sekolah, mukanya tampak pucat. Dia mengeluh sakit dada dan sakit punggung, lehernya seperti dicekik.

Dia disuruh pulang dan dijemput oleh anak mantunya. Di depan rumah dia terjatuh, lalu dibawa ke rumah sakit. Sayang, jiwanya tidak tertolong. Rupanya dia sudah putus napas dalam perjalanan.

Pak Ande Jilik adalah anak sulung dari Bapak Niko Nggudi almarhum, tokoh masyarakat Langgo, Kelurahan Carep, Kecamatan Langke Rembong.

WhatsApp Image 2023 06 16 at 20.17.55 1
Andreas Jilik (Kiri) bersama rekan kerja (Istimewa)

Dia meninggalkan satu istri dan enam anak, satu perempuan dan lima laki-laki.

Penguburan belum dipastikan karena masih menunggu tiba dua anaknya dari Labuan Bajo.

Ande Jilik tamat SMAK Aquinas Ruteng sebelum menjalani pendidikan bruder SVD di Biara St.Konradus Ende selama tujuh tahun.

Dia tidak melanjutkan panggilannya sebagai bruder karena harus kembali ke rumah di Langgo untuk memelihara mamanya sepeninggal sang ayah.

Ande Jilik mengabdi sebagai pegawai tata usaha di SMP Bina Kusuma selama 27 tahun sejak 1996. Jabatan terakhirnya adalah kepala tata usaha.

“Kami merasa kehilangan. Pak Ande orang baik. Jujur. Dia bahkan berani menegur guru yang malas,” kata Esy Anggal.

Baik di sekolah maupun di lingkungannya, dia aktif. Di sekolah dia biasa memimpin kor.

“Saat misa pesta perak Romo Manfred Habur, Pak Ande yang pimpin kor adat mbata,” kata Esy.

Kalau ada hajatan di lingkungannya, dia biasa dipilih jadi bendahara. Selain karena paham pembukuan, dia orang jujur, kata Esy.

Meninggal mendadaknya Ande Jilik mencekam segenap tenaga pendidik dan kependidikan sekolah menengah pertama yang sudah berusaha 50 tahun itu (dulunya STP).

Menurut Esy Anggal, pernah dalam tiga tahun berturut-turut, tiga guru SMP Bina Kusuma berpulang sehingga menimbulkan kecemasan tertentu pada segenap komunitas sekolah.

WhatsApp Image 2023 06 16 at 20.17.54
Bersama rekan kerja (Istimewa)

Tahun 2015 Pak Kamelus Lau meninggal malam hari. Siangnya masih ke sekolah, menghadiri rapat evaluasi ujian semester ganjil.

Tahun 2016 Pak Maksi Patut, meninggal tepatnya 14 Agustus. Meningga malam hari, siangnya masih menghadiri rapat di sekolah.

Tahun 2017, Pak Elias Oles. Meninggal di rumah secara mendadak karena darah tinggi, satu bulan sebelum pensiun.

Tahu 2023, Jumat 16 Juni 2023, pagi hari, sepulang dari sekolah, giliran Pak Andreas Jilik menghadap sang Khalik.

Semoga semua mereka diterima di sisi Tuhan.

Baca Juga:

EDITOR: Redaksi KrebaDi’a.com