Tidak Semua Laki-Laki Itu Buaya, Karena Banyak Juga yang Anjing! Puas? Itulah Lalochezia

Kalau Anda keranjingan melontarkan kata-kata kasar dan merasa lega karenanya, sudah dapat dipastikan Anda mengidap lalochezia

lalochezia

Krebadia.com — “Lalochezia” adalah kelegaan emosional yang diperoleh dengan menggunakan bahasa yang kasar, tidak senonoh atau vulgar.

Si cantik dikecewakan berkali-kali oleh laki-laki. Kepada temannya ia melontarkan umpatan untuk semua lelaki yang menurutnya sama saja. “Tidak semua laki-laki itu buaya, karena banyak juga yang anjing!”

Si cantik melontarkan bahasa yang kasar ini berkali-kali pada banyak kesempatan curhat. Dengan itu ia sedikit menghilangkan stresnya. Nah, itulah lalochezia.

Asal-usul istilah “lalochezia” tidak diketahui secara pasti karena istilah ini tidak berasal dari disiplin ilmu linguistik atau psikologi yang mapan. Meskipun demikian, asumsi dapat dibuat tentang akar katanya.

Pengertian Lalochezia

Secara etimologis, “lalochezia” terdiri dari dua kata bahasa Yunani, “lalo”  dan “chezia”. Kata “chezia” berasal dari “khezein” yang berarti “mengosongkan” atau “membersihkan”. Sedangkan, “lalo” berasal dari “lalos” berarti “bicara dengan keras” atau “mengeluarkan suara keras”.

Secara realis, “lalochezia” merupakan neologisme atau pembentukan kata baru yang digunakan untuk menggambarkan perasaan lega setelah menggunakan kata-kata kasar.

Istilah ini muncul melalui cara penggabungan elemen (berbagai) bahasa untuk menciptakan kata konkret namun belum resmi diakui dalam disiplin tertentu.

lalochezia

Manfaat Lalochezia

Perasaan lega setelah menggunakan kata-kata kasar dapat dijelaskan dari sudut pandang psikologi.

Ada beberapa alasan seseorang merasa lega setelah mengeluarkan kata-kata kasar.

  1. Pelepasan emosi. Menggunakan kata-kata kasar dapat menjadi sarana pembebasan emosional yang instan. Ketika seseorang merasa tertekan, marah, atau frustrasi, mengeluarkan kata-kata kasar dapat menjadi cara untuk melepaskan ketegangan emosional yang dibawa oleh situasi tersebut. Hal ini dapat memberikan rasa lega dan memberikan rasa kontrol atas emosi yang dirasakan.
  2. Pengurangan stres. Mengucapkan kata-kata kasar juga bisa memberikan rasa pengurangan stres. Dalam situasi yang menegangkan atau stres, mengeluarkan kata-kata kasar dapat melibatkan reaksi fisik, seperti menggeram atau mengeluarkan suara keras, yang dapat meredakan stres secara sementara. Ini memberikan pembebasan sementara dari beban emosional dan stres yang dialami.

lalochezia

  1. Penyingkiran frustrasi. Menggunakan kata-kata kasar juga dapat membantu mengatasi rasa frustrasi. Ketika seseorang menghadapi hambatan atau kesulitan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata yang lebih netral, kata-kata kasar dapat memberikan kebebasan untuk secara eksplisit mengekspresikan rasa frustrasi tersebut. Ini dapat memberikan rasa lega karena individu merasa telah menyampaikan dan mengatasi frustrasi tersebut.

Meskipun mengeluarkan kata-kata kasar sebagai bentuk pelepasan emosi dapat memberikan perasaan lega sementara, penting untuk diingat bahwa penggunaan kata-kata kasar secara berlebihan atau tanpa pertimbangan dapat memiliki konsekuensi negatif dalam hubungan sosial dan kesehatan mental.

Dalam situasi yang lebih baik, mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih konstruktif dan pengelolaan emosi yang sehat merupakan alternatif yang lebih baik untuk mengekspresikan diri dengan efektif.

lalochezia

Efek Buruk Lalochezia

Meskipun mengeluarkan kata-kata kasar dapat memberikan perasaan lega sementara, penggunaan berlebihan atau tidak terkendali dari lalochezia dapat mengakibatkan efek negatif.

  1. Merusak hubungan. Menggunakan kata-kata kasar secara berlebihan dapat merusak hubungan dengan orang lain. Kata-kata yang kasar dan menghina dapat melukai perasaan orang lain, merusak kepercayaan, dan menciptakan distansi emosional antara individu.
  2. Meningkatkan konflik. Penggunaan kata-kata kasar cenderung memicu konflik dan memperburuk situasi yang sudah sulit. Ini dapat menyebabkan komunikasi yang cacat, meningkatkan ketegangan, dan memperburuk hubungan dengan orang lain.

lalochezia

  1. Lahirkan Persepsi negatif. Menggunakan lalochezia secara berlebihan dapat membuat orang lain memiliki persepsi negatif terhadap individu yang menggunakannya. Individu itu bisa dianggap tidak sopan, tidak terkendali, atau kurang pengendalian diri. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan sosial dan reputasi seseorang dalam berbagai lingkungan.
  2. Menciptakan ketergantungan. Penggunaan kata-kata kasar sebagai bentuk pembebasan emosi dapat menciptakan ketergantungan dan pola perilaku negatif lainnya. Individu mungkin mulai bergantung pada lalochezia sebagai mekanisme utama untuk mengelola emosi mereka, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan komunikasi yang lebih sehat dan efektif.

lalochezia

  1. Membentuk Kebiasaan negatif. Penggunaan kata-kata kasar secara terus-menerus dapat membentuk kebiasaan dan pola komunikasi yang tidak produktif. Ini dapat mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi, baik dalam hubungan personal maupun profesional.

Penting untuk diingat bahwa penting untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dalam mengelola emosi daripada bergantung pada lalochezia. Menggunakan kata-kata lembut, berkomunikasi secara konstruktif, dan mencari cara sehat untuk menjaga keseimbangan emosi lebih baik bagi hubungan kita dengan orang lain dan mendukung kesehatan mental kita sendiri.

lalochezia

Sebaiknya Berkata Lembut

Meskipun beberapa orang mungkin merasa lega setelah menggunakan kata-kata kasar, penting untuk memahami bahwa terdapat alternatif yang lebih sehat dalam mengelola emosi. Menggunakan kata-kata lembut dan berkomunikasi secara lebih konstruktif dapat memiliki beberapa keuntungan:

  1. Memperbaiki hubungan. Menggunakan kata-kata lembut dan berkomunikasi dengan cara yang konstruktif dapat membantu memperbaiki hubungan dengan orang lain. Mengucapkan kata-kata kasar dapat melukai perasaan orang lain dan merusak ikatan antara individu. Dengan menggunakan kata-kata lembut, individu dapat membangun kepercayaan, menghindari konflik yang tidak perlu, serta mempertahankan hubungan yang sehat.
  2. Meningkatkan pemahaman. Ketika kita berkomunikasi dengan kata-kata lembut, pesan yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dan dipahami dengan lebih baik oleh pihak lain. Hal ini dapat membantu meminimalkan kesalahpahaman, memperkuat komunikasi, serta mendorong dialog yang lebih efektif.
    lalochezia
  1. Meningkatkan kesehatan mental. Menggunakan kata-kata lembut dan mengomunikasikan perasaan dengan cara yang lebih positif dapat memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan mental. Komunikasi yang sehat dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kepuasan diri, dan memperkuat kualitas hubungan dengan orang lain.
  2. Memperkuat kontrol emosi. Menggunakan kata-kata lembut dan berkomunikasi secara konstruktif membantu individu untuk mengendalikan emosi mereka. Dengan mengasah keterampilan dalam mengelola emosi secara lebih positif dan produktif, individu dapat merasa lebih kuat, lebih sejahtera, serta memiliki kontrol yang lebih baik atas tanggapan emosional mereka dalam berbagai situasi.

Menggunakan kata-kata kasar mungkin memberikan rasa lega sementara, namun dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada hubungan dengan sesam dan kesehatan mental.

Mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih sehat, termasuk menggunakan kata-kata lembut dan berkomunikasi secara konstruktif, akan membantu individu membangun ikatan lebih kuat dengan orang lain dan menjaga kesehatan mental.

 

EDITOR: Redaksi Krebadia.com