Raung menggerung-gerung ternyata soal waktu
Ditolak sana, dikejar sini, diusir sana, disindir sini
Semuanya telah menjadi pemandangan umum
Begitulah kalau iblis sudah mengincarmu
Ke manakah engkau akan lari atau bersembunyi
Di sana orang-orang akan memberimu nyinyir
Ke manakah engkau melindungi dirimu
Sejauh-sejauhnya pasti di tikungan dungu
Sebab kalau iblis sudah menyentuhmu
Maka tak tersisa ruang dan waktu
Kekuasaannya atasmu menjadikanmu manusia abu-abu
Tak bisa engkau andalkan ilmu
Iblis lebih berilmu dibanding ke-sarjana-anmu
Tak bisa engkau andalkan kecerdasan, kekuatan atau kekayaanmu
Karena justru keahliannya adalah memanfaatkan kekuatanmu
Dan kecanggihannya adalah menunggangi kecerdasanmu
Untuk memuslihatkan dan memperhinakanmu
Tentu dengan mudah iblis melapisi wajahmu
Dengan gampang ia merasuki aliran darahmu
Bertempat tinggal di sela saraf-saraf otakmu
Bahkan ia beralamat di lubuk kalbumu
Membangun kerajaan di pelataran mentalmu
Mengumpat, mendengki dan menyinyir
Itulah yang ia sukai dari lagak-lakumu
Hatinya menggelegak dan membara bagai planet api
Setiap kali engkau mengajari manusia untuk mengkambing-hitamkan ini dan itu
Tentu ia syukuri dengan penuh suka cita
Terbahak-bahak ia meratapi nasibmu yang malang
Dari dan ke tikungan dungu
Iblis mencegatmu ke mana pun kakimu melangkah
Ia memergokimu ke arah mana pun engkau pergi
Sejuta makhluk ia kepung sendirian
Untuk membuatmu sok pintar dan pahlawan
Ia di depanmu, tapi sekaligus di belakangmu
Ia barat timurmu, dan pada saat yang sama ia juga utara selatanmu
Ia mengurung dari luar dirimu, tapi juga merasuk dari dalam dirimu
Makhluk di bumi pun dibuatnya tidak takut kepada Tuhan
Sudah tidak terpikat oleh kebaikan
Dan acuh tak acuh kepada neraka
Alangkah dungunya engkau di tikungan dungu
Hidup fana di bumi dibikin semrawut
Aduh kasihan, engkau menjadi alat di tangannya
Hidup sekali di bumi telah engkau jadikan tujuan mulia
(gnb:tmn aries:senin:11.9.23)
EDITOR: Redaksi Krebadia.com
Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, dosen, dan penyair, mantan jurnalis-penyiar radio Deutsche Welle Jerman dan Radio Nederland Wereldomroep Belanda.