BERITA  

Baru Pertama Kalinya Pengobatan Gratis Lansia di Desa Gurung Liwut, Warga Berterima Kasih kepada Forkoma Matim

Pengobatan gratis lansia oleh Forkoma Matim menjangkau 130 dari 230 lansia di Desa Gurung Liwut, berlangsung 18–19 Agustus 2023, meliputi titik pelayanan Pustu Mbeling untuk kampung Mbeling, Rehes, Tuwa, Pesek; titik pelayanan kampung Paka; dan titik pelayanan kampung Lidi

Avatar of Andre Babur
pengobatan gratis forkoma matim
Forkoma Matim bersama Pemerintah Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, dan para lansia saat pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di Pustu Mbeling, Jumaat 18 Agustus 2023. (Foto: Andre Babur/Krebadia.com)

Ditulis oleh Etgal Putra

Krebadia.com — Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik  Republik Indonesia Cabang Manggarai Timur (Forkoma Matim) mengadakan pemeriksaan dan pengobatan gratis para lanjut usia (lansia) di Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, 18–19 Agustus 2023. Warga berterima kasih kepada Forkoma Matim, terutama karena kegiatan seperti ini baru pertama kalinya dilakukan di Desa Gurung Liwut.

Agata Renung (63), lansia yang ditemui Krebadia.com usai menjalani  pemeriksaan kesehatan gratis di Pustu  Mbeling, Jumat 18 Agustus 2023, mengatakan sangat senang dan berterima kasih dengan adanya pengobatan gratis yang diselenggarakan Forkoma Matim ini.

Menurut Agata, sejauh yang dia ketahui, belum ada kegiatan serupa yang dilaksanakan di wilayah Desa Gurung Liwut.

“Baru kali ini kegiatan periksa gula dan kolesterol yang gratis,” katanya.

Perihal baru pertama kalinya pemeriksaan dan pengobatan gratis lansia diakui pula oleh  Donatus Jehaman(62), warga Dusun Paka.

Donatus berharap kegiatan Forkoma Matim seperti ini terus berlanjut.

Banyak Tak Miliki BPJS Kesehatan

Harapan tetap berlanjutnya pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis seperti ini, kata Donatus Jehaman, muncul setelah ia melihat antusiasme warga mengikuti pemeriksaan gratis.

Dikatakannya, warga selama ini tidak memiliki cukup uang untuk datang ke puskesmas guna mengecek kesehatan.

“Para lansia ini, jujur saja, tidak ada uang untuk pergi ke rumah sakit. (Lansia) yang tidak punya BPJS (Kesehatan) juga masih banyak,” kata Donatus.

BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS merupakan lembaga yang bertugas menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kecelakaan.

BPJS Kesehatan adalah program jaminan kesehatan yang memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat yang terdaftar sebagai peserta. Melalui BPJS Kesehatan, peserta dapat mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan dengan membayar premi setiap bulannya.

BPJS merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat Indonesia. Dengan adanya BPJS, diharapkan masyarakat dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan mendapatkan perlindungan ketenagakerjaan yang memadai.

Donatus Jehaman mengatakan, keterbatasan kemampuan ekonomi di satu sisi dan belum dimilikinya BPJS Kesehatan menyebabkan senagian besar lansia di Desa Gurung Liwut tidak mendapat pelayanan kesehatan yang lengkap.

Disaksikan Krebadia.com, Jumat 18 Agustus 2023, para lansia antusias mendatangi titik pelayanan Pustu Mbeling guna mendapat pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.

Baca juga:

Kasus Air Rana Masak: Tersangka Bertambah Jadi 3, Ancaman Penjara 5 Tahun, Denda Rp500 Juta

pengobatan gratis forkoma matim
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di Kampung Lidi, Desa Gurung Liwut, Sabtu 19 Agustus 2023. (Foto: Andre Babur/Krebadia.com)

Kades Syukuri Niat Baik Forkoma

Kepala Desa Gurung Liwut, Nikodemus Jematu, saat diwawancara Krebadia.com di Pustu Mbeling, Jumat 18 Agustus 2023, mengatakan sangat bersyukur atas niat baik Forkoma memilih Gurung Liwut sebagai tempat terlaksananya kegiatan.

“Dari saya, terima kasih banyak untuk Forkoma Matim,” kata Nikodemus.

Ia berkali-kali menyampaikan terima kasih kepada  Forkoma dan pihak-pihak yang terlibat dalam suksesnya pengobatan dan periksa gratis lansia di Gurung Liwut dalam memaknai hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Indonesia.

Pengobatan Gratis Libatkan Satu Dokter Umum

Dalam kegiatan ini, Forkoma mendatangkan satu dokter umum, dr. Dedek Hadriyan asal Medan, Sumatera Utara, dibantu oleh Modesta, salah satu tim medis yang selama ini bertugas di Puskesmas Peot.

Petugas medis di Pustu Mbeling juga ikut  terlibat aktif  menyukseskan kegiatan tersebut.

Pemeriksaan gratis ini meliputi pengecekan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah (tensi).

Selain menjalani pemeriksaan tersebut, para lansia mendapat obat-obatan gratis sesuai dengan diagnosis dokter.

Kegiatan 18–19 Agustus 2023 itu terbagi dalam tiga titik pelayanan, yakni titik pelayanan Puskesmas Pembantu (Pustu) Mbeling pada 18 Agustus mencakup wilayah kampung  Mbeling, Rehes, Tuwa, dan Pesek, serta titik pelayanan kampung Paka dan Lidi pada 19 Agustus 2023.

Dari data yang diperoleh Krebadia.com, pemeriksaan dan pengobatan gratis melayani 130 dari  230 warga lansia di wilayah Desa Gurung Liwut.

Maknai HUT Kemerdekaan RI

Ketua Umum Forkoma Matim Tino Rani  mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis lansia merupakan cara Forkoma Matim memaknai HUT Ke-78 Kemerdekaan RI.

Selama ini, kata dia, peringatan hari kemerdekaan itu tidak dimaknai secara sungguh-sungguh. Melalui kegiatan ini, Forkoma hadir mengurai benang kusut kesehatan di Manggarai Timur yang kerap persoalan.

Tino Rani menjelaskan, banyak persoalan yang menjadi dasar kajian Forkoma Matim, sehingga memilih kelompok masyarakat  lansia sebagai sasaran utama dalam kegiatan  tersebut.

“Lansia itu yang melahirkan generasi. Bahkan di usia mereka yang  sudah tidak muda lagi, mereka masih bekerja untuk menghidupi keluarga sampai mereka lupa akan kondisi kesehatan mereka,” katanya.

Tino Rani mengatakan, idealnya para lansia mendapat waktu istirahat yang cukup. Namun di Gurung Liwut dan bahkan seluruh wilayah di Kabupaten Manggarai Timur, kerap kelompok lansia itu masih menjadi tulang punggung keluarga, anak dan cucu.

Menurut Tino, segmen lansia   jarang mendapat atensi  yang tinggi dari  pemerintah, terutama dari aspek kesehatan. Padahal mereka adalah pahlawan keluarga.

Baca juga:

Maknai Pancawindu Pernikahan Orangtua Mereka, Anak-Anak Pasutri Sil Baeng dan Mery Gandut Gelar Pengobatan Gratis di Ruteng

forkoma matim
Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di Dusun Paka, Desa Gurung Liwut, Sabtu 19 Agustus 2023. (Foto: Andre Babur/Krebadia.com)

Kiprah Forkoma Matim

Forkoma Matim merupakan sebuah organisasi yang menghimpun para alumni PMKRI dari berbagai  wilayah di Indonesia, berbasis di Kabupaten Manggarai Timur, berpusat di Jakarta.

Di Manggarai Timur, organisasi ini  berdiri pada Juni 2021, melalui mekanisme organisasi berupa forum konferensi cabang (konfercab).

Sejak terbentuknya, Forkoma Matim sudah menghimpun ratusan alumni PMKRI dengan berbagai profesi.

Organisasi yang dinakhodai Tino Rani ini bahkan sudah melakukan banyak kegiatan sosial dalam waktu dua tahun terakhir.

Sejak 2021 hingga saat ini, sebanyak 17.500 buku literasi pendidikan yang dihibahkan ke beberapa sekolah dasar dan komunitas taman baca di Manggarai Timur.

Saat wabah Covid 19 melanda wilayah Matim pada 2021, Forkoma Matim membawa bantuan masker untuk warga Kecamatan Elar Selatan.

Fokoma juga meyerahkan bantuan sembako dan sejumlah uang tunai pada 2021 ke salah seorang  janda asal kampung Ghora, Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba, yang mengalami musibah rumah terbakar.

Bantuan pakaian layak pakai, sembako, dan sejumlah  uang tunai juga diserahkan ke salah satu keluarga yang mengalami musibah rumah terbakar pada 2023 di Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba.

Pada 2022, Forkoma Matim dengan tegas menyatakan sikap menolak rencana pembelian tiga unit  mobil dinas baru yang diusulkan Pemkab Matim.

Saat itu, Pemkab Matim mengusulkan pembelian tiga unit mobil dinas baru untuk tiga pimpinan DPRD; ketika itu Heremias Dupa masih menjabat ketua DPRD.

Kebijakan tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak. Forkoma Matim menjadi salah satu yang secara keras mengkritik kebijakan tersebut karena situasi krisis akibat  wabah Covid 19  saat itu belum pulih.

Pemkab Matim akhirnya membatalkan rencana pembelian mobil dinas baru  bagi ketiga pimpinan DPRD, terutama setelah desakan Forkoma dan berbagai pihak semakin gencar dilakukan.

Kondisi pendidikan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur juga tidak luput  dari perhatian Forkoma, maka pada awal 2023 Forkoma mengadakan simposium pendidikan.

Kegiatan itu dihadiri enam SMA/SMK se-Kota Borong. Tema yang diusung, “Tantangan dan Peluang pendidikan Manggarai Timur di Era 4.0”.

Keseriusan Forkoma dalam mengkaji berbagai isu di Manggarai Timur terus dilakukan.

Salah satu pengurus inti Forkoma, Yergo Arnaf, berhasil melakukan riset tentang  desa wisata. Pada 2023, Forkoma melakukan seminar kajian ilmiah atas hasil riset yang dilakukan alumni PMKRI Cabang Malang tersebut.

Pada bulan kemerdekaan tahun 2023 ini pun Forkoma sukses melaksanakan kegiatan pengobatan periksa  gratis atas kerja sama semua anggota Forkoma.

Baca juga:

Menuju Pesparani di Jakarta, 30 Peserta Manggarai Timur Lolos Audisi Paduan Suara Dewasa Campuran

Harapan Forkoma Matim

Aksi nyata Forkoma Matim di bulan kemerdekan ini, kata Tino Rani, semoga memantik semangat senior-senior alumni  PMKRI lainnya di seluruh Tanah Air untuk terus berbuat baik bagi Gereja dan Tanah Air.

Berbuat baik itu, tanpa harus menunggu kaya dan punya kekuasaan dulu, ia mengingatkan.

Tino Rani menyampaikan terima kasih kepada semua senior Forkoma Matim yang sudah bersedia memberi dalam kekurangan, sehingga semua kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses.

 

EDITOR: Redaksi Krebadia.com