Romo Dr. Maksimus Regus Diangkat Jadi Rektor Baru Unika Santu Paulus Ruteng

WhatsApp Image 2023 06 21 at 14.56.37
Rektor baru Unika Santu Paulus Ruteng Romo Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si (duduk tengah) bergambar bersama anggota senat dosen usai acara penyampaian dokumen untuk rekror terpilih. Duduk mengapit, Ketua Yaspar Romo Roling Mujur (kiri) dan Sekretaris Yaspar Romo Gabriel Harim. (Rm. Bone Rampung)

Krebadia.com — Romo Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si diangkat menjadi rektor baru Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng periode 2023 -2027, menggantikan Romo Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A. rektor periode 2019-2023 yang masa baktinya telah berakhir.

Pengangkatan rektor baru ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Badan Pengurus Yaspar Nomor 179/YASPAR/VI/VI-B/2023 Tanggal 17 Juni 2023.

Informasi ini diterima Krebadia.com dari Sekretaris Senat Dr. Marianus Mantovanny Tapung, S.Fil, M.Pd, Rabu 21 Juni 2023 pukul 12.18 Wita.

Manto Tapung menjelaskan, SK tersebut diterbitkan Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar). Oleh Ketua Badan Pengurus Yaspar Romo Ledobaldus Roling Mujur, S.Fil., M.M., SK itu diserahkan kepada senat dosen sebagai otoritas tertinggi perguruan tinggi. Selaku sekretaris senat dosen, Dr. Marianus Mantovanny Tapung, S.Fil, M.Pd menyerahkan SK tersebut kepada Romo Maks Regus sebagai rektor baru.

“Penyerahan SK berlangsung di Lantai 6, Gedung Utama Timur, Unika Santu Paulus Ruteng, Rabu 21 Juni 2023 siang tadi,” kata Manto Tapung.

Penyerahan SK disaksikan Sekretaris Badan Pengurus Yaspar Romo Gabriel Harim dan semua anggota Senat Unika Santu Paulus Ruteng.

Baca Juga:

WhatsApp Image 2023 06 21 at 14.57.15

Rektor baru Romo Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si menerima SK Yaspar dari tangan Sekretaris Senat Dosen Dr. Marianus Mantovanny Tapung, disaksikan Ketua Yaspar Romo Roling Mujur. (Rm. Bone Rampung)

Berita Acara

Diperoleh dari Romo Bone Rampung, inilah isi Berita Acara Penyerahan SK Rektor Unika Santu Paulus Ruteng Periode 2023-2027:

Pada hari ini Rabu Tanggal 21 Bulan Juni Tahun 2023, bertempat di Ruang Senat Dosen di Lantai VI Gedung Utama Unika Santu Paulus Ruteng, disaksikan oleh anggota senat Unika Santu Paulus Ruteng, telah diserahkan oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan Santu Paulus Ruteng kepada Rektor Unika Santu Paulus Ruteng Terpilih, Surat Keputusan Pengangkatan Rektor Unika Santu Paulus Ruteng Periode 2023-2027. Demikian berita acara ini dibuat untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
Yang Menerima, Ttd. Rektor Unika Santu Paulus Ruteng 2023-2027, Dr. Maksimus Regus, M.Si
Yang Menyerahkan, Ttd. Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng, Rm. Ledobaldus Roling Mujur, Pr.
Saksi Pertama, Ttd. Rm. Gabriel Harim, Pr., Sekretaris Badan Pengurus Yaspar
Saksi Kedua, Ttd. Dr. Marselus R. Payong, M.Pd, Wakil Rektor II Unika Santu Paulus Ruteng

“Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk Prof. John Lon. Dia sudah menerapkan standar yang tinggi untuk sebuah kampus,” kata Manto Tapung.

“Semoga rektor terpilih bisa melanjutkannya dan meningkatkannya. Terutama menjadikan Unika sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki keunggulan lokal, regional, nasional, dan internasional.”

WhatsApp Image 2023 06 21 at 14.57.59
Ketua Yaspar Romo Roling Mujur menyerahkan secara simbolis kunci ruangan rektorat kepada rektor baru Romo Maks Regus, disaksikan Sekretaris Yaspar Romo Gabriel Harim (kiri) dan Sekretaris Senat Dosen Dr. Marianus Mantovanny Tapung. (Rm. Bone Rampung)

Baca Juga:

Terima Kasih dari Yaspar

Ketua Badan Pengurus Yaspar Romo Ledobaldus Rolling Mujur, S.Fil, M.M.dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Senat Unika Santu Paulus Ruteng, Badan Pengurus Yaspar, dan semua kita yang membuat proses suksesi rektor ini berjalan baik dan lancar,” kata Romo Roling dilansir unikastpaulus.ac.id.

Romo Roling juga menyampaikan apresiasi kepada rektor periode 2019-2023.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A atas dedikasinya selama menjabat rektor Unika Santu Paulus Ruteng Periode 2019-2023,” katanya.

Terima kasih dan harapan disampaikannya pula kepada rektor baru.

“Saya menyampaikan selamat dan profisiat kepada Romo Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si. Kami mengharapkan Romo segera menyusun renstra dan renop untuk  empat tahun masa kepemimpinan Romo. Program-program kerja yang akan disusun diharapkan tidak hanya yang bersifat rutin, tetapi juga bersifat strategis dan kalau boleh  ada yang out of the box,” kata Romo Roling.

Romo Roling meminta jajaran pejabat struktural yang lama segera membuat laporan pelaksanaan tugas.

Ia menginformasikan pula, acara pelantikan rektor baru akan dijadwalkan dan disampaikan kemudian.

WhatsApp Image 2023 06 21 at 14.58.12
Suasana pemilihan rektor Unika Santu Paulus Ruteng oleh senat dosen pada 17 Mei 2023. Pemuatan foto ini diembargo atas permintaan panitia pemilihan sampai dengan keluarnya SK pengangkatan rektor baru Unika Santu Paulus Ruteng. (Manto Tapung)

Pemilihan 17 Mei 2023

Menjawab Krebadia.com tentang pemilihan rektor oleh senat dosen pada 17 Mei 2023, Manto Tapung yang saat itu bertindak sebagai ketua panitia pemilihan mengatakan, hasilnya 18 suara untuk Romo Maks Regus dan 7 suara untuk Romo John Lon. Satu orang tidak hadir.

KrebaDi’a.com telah memberitakan sebelumnya bahwa pemilihan rektor Unika Santu Paulus Ruteng sudah dilakukan oleh senat pada Rabu 17 Mei 2023, bertempat di Ruang Senat, Gedung Utama Timur Lantai 6, Kampus Unika St. Paulus Ruteng, Jalan Ahmad Yani 10, Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Kandidatnya dua orang, yakni Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A. (petahana rektor) dan Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si (dekan FKIP).

Saat itu rilis resmi dari Unika Santu Paulus tentang hasilnya belum ada. Kapan rilis resminya keluar tidak bisa dipastikan oleh pihak kampus karena — menurut hasil penelusuran Krebadia.com — proses selanjutnya bukan kewenangan senat lagi, melainkan kewenangan Yaspar selaku badan hukum penyelenggara Unika.

Dalam yayasan tersebut, uskup Ruteng adalah ketua dewan pembina. Dengan kata lain, pemegang otoritas tertinggi dalam menentukan siapa rektor Unika Santu Paulus Ruteng adalah uskup Ruteng.

Adapun yang dilakukan senat pada Rabu 17 Mei 2023 itu hanya sebatas pemilihan bakal calon rektor atau paling jauh pemilihan calon rektor, bukan pemilihan rektor. Yang pilih rektor itu uskup selaku ketua dewan pembina Yaspar, tentu melalui rapat dewan pembina dan organ yayasan lainnya.

WhatsApp Image 2023 06 21 at 14.59.11

Baca Juga:

Imam Senior dan Yunior

Dalam atmosfer pasca-pemilihan rektor Unika St. Paulus Ruteng oleh senat dosen, Krebadia.com pernah menyandingkan sosok Romo John Lon dan Romo Maks Regus.

Baik Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A. maupun Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si adalah imam Keuskupan Ruteng.

Pemimpin tertinggi keduanya, sebagai imam, adalah Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat.

Prof. John Lon adalah rektor Unika St. Paulus Ruteng periode 2019-2023. Sedangkan Dr. Maksi Regus adalah dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unika St. Paulus periode yang sama dan sekarang menjadi rektor periode 2023-2027.

Di Unika Santu Paulus Ruteng, Prof. John Lon tercatat sebagai rektor pertama. Dia menakhodai Universitas St. Paulus Ruteng sejak persiapan pendiriannya. Secara de facto Prof. John Lon sudah menjadi “rektor” sejak 2011. Sedangkan Dr. Maks Regus kini tercatat sebagai rektor kedua, yang akan membawa pergurian tinggi ini semakin berkembang maju.

Sebagai senior dan yunior dalam imamat dan karier akademik, usia Prof. John Lon dan Dr. Maksi Regus terpaut jauh, belasan tahun.

Sebagai senior dan yunior, keduanya sama-sama mengecap pendidikan di SMP dan SMA Seminari Pius XII. Sama-sama pula menyelesaikan studi di STFK Ledalero hingga menyandang gelar akademik Sarjana Filsafat dan Teologi Katolik.

Sebagai calon imam Keuskupan Ruteng saat masih berkuliah di STFK Ledalero, baik senior maupun yunior ini menjalani pendidikan dan pembinaan di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Kabupaten Sikka.

Sebagai imam, Romo John Lon ditahbiskan jauh lebih dahulu sebelum Romo Maks Regus. Terpaut belasan tahun juga.

Keduanya sama-sama menempuh pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di luar negeri dengan disiplin ilmu yang berbeda.

Romo John Lon adalah doktor bidang Hukum Gereja lulusan Universitas Iowa, Amerika Serikat. Sedangkan Romo Maks Regus adalah doktor bidang Humaniora jebolan Universitas Tilburg Belanda.

Baca Juga:

Guru Besar dan Calon Guru Besar

Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A. dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu Religi dan Budaya pada Sabtu 27 November 2021 dalam Sidang Senat Terbuka di Aula Assumta Katedral Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Gelar tertinggi dalam dunia pendidikan tinggi ini diperolehnya melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 64673/MPK.A/KP.05.01/2021.

Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si, dalam “rabaan” Krebadia.com akan menjadi guru besar juga. Ini soal waktu saja.

Menjejaki karier akademik sang seniornya Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A., si yunior yang yang sudah, sedang, dan akan terus dikenal sebagai cendekiawan lintas negara ini, pada saatnya nanti dikukuhkan dengan nama Prof. Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si.

Dalam sidang senat terbuka pengukuhan guru besar, Prof. John Lon telah menyampaikan orasi ilmiah yang luar biasa. Judulnya, “Perjumpaan Hukum Negara, Agama, dan Adat dalam Kasus Perkawinan di Manggarai, Flores”.

Tiba saatnya, nanti, juga dalam sidang senat terbuka pengukuhan Guru Besar, Prof. Maksi Regus akan menyampaikan orasi ilmiah yang pasti tak kalah luar biasanya.

“Judulnya pasti sudah ada dalam kepalanya Romo Maksi Regus,” kata Frans Anggal pemimpin redaksi Krebadia.com.

Menurut Frans Anggal, dari karier akademiknya antara lain berupa penulisan buku dan artikel ilmiah yang dimuat pada jurnal ilmiah dalam dan jurnal luar negeri, Romo Maksi Regus sedang menapak menuju jenjang guru besar.

“Saja kenal orangnya. Saya kenal tingkat intelektualitasnya. Saya kenal kemampuan kritis dan analitisnya. Saya kenal pola reasoning-nya. Saya juga kenal style penulisannya terutama dalam artikel ilmiah populer yang dimuat di media massa. Menurut saya, dia layak profesor,” kata Frans Anggal.

Baca Juga:

EDITOR: Redaksi Krebadia.com